Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
JK: Korupsi Awalnya Juta-Jutaan, Naik Seratus Juta dan Satu Miliar
26 Februari 2018 19:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Silaturahmi Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) selaku Ketua Dewan Etik. Dalam sambutannya, JK meminta seluruh pengurus KAHMI tidak tergoda materi dan menghindari korupsi.
ADVERTISEMENT
"Dewan Etik memutuskan janganlah KAHMI ternoda dengan pikiran karena materi, semua harus berpikir ketulusan ke depan. Saya ingin jelaskan," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (26/2).
JK kemudian mencontohkan salah satu Ketua Umum Golkar masa lalu yang sempat tergoda oleh harta, namun ia tak menjelaskan secara detail siapa orang yang dimaksud. JK tak mau KAHMI berujung mendapat masalah akibat hal seperti itu.
"Ya Golkar juga dulu juga begitu sedikit-sedikit. Juta-jutaan, naik puluhan juta, naik seratus juta naik satu miliar. Jadi sejak awal tolong, jangan terjadi begini lagi," tegas JK.
"Maaf ya ada Pak Dolly (Ahmad Dolly Kurnia). Akhirnya ketuanya masuk penjara. Saya tak mau ada hal itu sehingga menyebabkan ketua KAHMI nanti masuk penjara," ujar JK.
ADVERTISEMENT
Wapres yang juga Ketua Dewan Etik KAHMI ini bercerita, jika KAHMI dipimpin orang yang korup, maka orang tersebut akan menggunakan KAHMI untuk kepentingan lain.
"Itu sebabnya kita (Dewan Etik) menjaga kemurnian KAHMI untuk tidak dimasuki unsur materi. Walaupun juga dalam anggaran dasar yang mampu membantu yang tidak mampu. tapi tanpa syarat. Kalau pakai syarat ndak boleh," pungkasnya.