JK Minta Mendikbud dan Menristek Lebih Kreatif di Sisa Pemerintahan

5 Agustus 2017 13:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Jusuf Kalla saat rapat terbatas. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Jusuf Kalla saat rapat terbatas. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo sempat menyinggung kinerja dua menterinya, Mendikbud Muhadjir Effendi dan Menristekdikti M. Nasir saat berpidato di rapimnas Partai Hanura. Jokowi menyoroti soal pendidikan di Indonesia yang saat ini bergerak monoton dan linier.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun ikut menanggapi hal ini. JK mengatakan, kritikan yang ditujukan kepada Muhadjir Effendi serta M Nasir ini seharusnya bisa meningkatkan kinerja kementeriannya menjadi lebih kreatif di sisa waktu pemerintahan Joko Widodo.
"Saya belum dengar pidato Pak Presiden tapi itu dorongan agar kedua menteri itu lebih kreatif, (iya) dorongan," kata JK Usai memberi orasi ilmiah di acara Wisuda Universitas Al-Azhar Indonesia, di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).
Senada dengan penilaian Jokowi, menurut JK, kedua menteri itu sudah seharusnya memberikan kinerja yang baik. Terlebih anggaran pemerintah pada alokasi pendidikan di APBN cukup tinggi dari anggaran kementerian lain.
"Tentu ada yang dikerjakan yang baik ada yang rutin tapi artinya penilaian Presiden harus lebih maju lagi. Jangan lupa pendidikan kita anggarannya terbesar dari semua. Karena itulah maka harus ada prestasinya (yang) pada umumnya (harus) mencerdaskan bangsa," ujar JK.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pendidikan Indonesia haruslah dapat mengakomodir persaingan global. Hal ini dimaksudkannya untuk menjawab ketertinggalan Bangsa Indonesia dalam pendidikan, karena dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, generasi sekarang lah akan mengisi pergerakan ekonomi dan politik bangsa.
Ia juga mengatakan bahwa sebagian besar pendidikan kampus di Indonesia belum secara spesifik belum mampu menjawab tantangan zaman yang semakin maju.
"Mendikbud, Mendikti harus sangat responsif terhadap perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita," kata Jokowi di Kuta, Bali, Jumat (4/8).