Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
JK: Pilpres 2019 Akan Berjalan Soft, Ada Unsur Ulama dan Pengusaha
10 Agustus 2018 18:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin Pilpres 2019 akan berjalan tanpa adanya potensi perpecahan. Hal ini, karena ada unsur ulama dan pengusaha di Pilpres 2019 yang akan berkompetisi secara adil.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin ini pemilu akan soft. Jadi tentu tidak saling (menjatuhkan), ada ulama di situ, ada pengusaha," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
"Biasanya pengusaha dan ulama itu tidak akan main keras, gitu kan," imbuhnya.

Menurut JK, kehadiran ulama dan pengusaha di Pilpres 2019 dapat mendatangkan ide dan gagasan baru dalam memajukan bangsa.
"Jadi saya yakin baik untuk bangsa kita, pemilu ini lebih soft, lebih kepada ide-ide. Seperti itu," jelas JK.
Pilpres 2019 diikuti oleh dua paslon capres - cawapres, yakni Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno. Ma'ruf merupakan cawapres yang berlatarbelakang ulama, sementara Sandi adalah pengusaha.

Kedua tokoh itu dipilih oleh masing-masing capres di detik-detik deklarasi cawapres. Jokowi awalnya telah menyetujui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai cawapres, namun arah politik berubah dengan menunjuk Ma'ruf sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
Sementara Prabowo memilih Sandi di luar usulan cawapres dari PAN, PKS, dan Demokrat, serta rekomendasi Ijtima Ulama. Hal ini, sempat membuat pihak Demokrat naik pitam. Wasekjen Demokrat Andi Arief membuat cuitan di Twitter yang menuding Prabowo sebagai jenderal kardus.
Andi menganggap Prabowo lebih mementingkan uang daripada mendukung upaya Demokrat untuk berkoalisi. Meski demikian, Demokrat pada akhirnya menyatakan sikap untuk mendukung Prabowo - Sandi.