JK Prediksi Vaksinasi Corona Baru Beres 2 Tahun, Target Menkes Setahun

30 Agustus 2021 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga disuntik vaksin saat ikuti Vaksinasi Merdeka di Stadion Pakansari Bogor, Sabtu (14/8/2021). Foto: Dok. Kadin
zoom-in-whitePerbesar
Warga disuntik vaksin saat ikuti Vaksinasi Merdeka di Stadion Pakansari Bogor, Sabtu (14/8/2021). Foto: Dok. Kadin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vaksinasi corona merupakan hal yang terus diupayakan untuk dapat mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Setidaknya, perlu 70% dari populasi harus divaksin.
ADVERTISEMENT
Pemerintah kemudian menargetkan 208 juta penduduk untuk menerima vaksinasi ini hingga akhir 2021.
Data yang diperoleh dari vaksin.kemkes.go.id, 29 Agustus 2021 pukul 18:00 WIB, menunjukkan total seluruh dosis vaksin yang telah diberikan sebanyak 96.514.105 dosis. Angka tersebut termasuk sekitar 61,6 juta dosis pertama (29,60%) dan 34,8 juta dosis kedua (16,74%).
Vaksinasi ini memang ditargetkan selesai sebelum akhir 2021. Akan tetapi, setelah terdapat penambahan target pada anak usia 12-17 tahun sebanyak 26,7 juta orang atau sekitar 53,4 juta dosis, maka Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan seluruh target akan tercapai pada Februari 2022.
Itu artinya, pemerintah menargetkan 208 juta sasaran (416 juta dosis) akan selesai dalam waktu setahun yang dihitung sejak program vaksinasi nasional dimulai pada 13 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
"Perkiraan kami di akhir tahun bisa dicapai angka sekitar 300 jutaan [dosis vaksin yang disuntikkan] sehingga angka 400 jutaan setelah ditambah target anak 12-17 tahun, kita bisa selesaikan sekitar Januari atau Februari 2022, satu tahun sesudah kita laksanakan 13 Januari 2021 ini," kata Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8).
Namun sejauh ini vaksinasi terbilang masih lambat. Salah satunya disampaikan oleh Ketua PMI Jusuf Kalla (JK).
"Saya sudah menyampaikan kepada Menteri (Budi Gunadi Sadikin) bahwa yang menyebabkan keterlambatan vaksinasi COVID-19 karena terlalu ribet administrasinya," kata JK dikutip dari Antara, Minggu (29/8).
Di sisi lain, JK juga memperkirakan target vaksinasi ini baru akan tercapai setelah 2 tahun. Hal ini tentu berbeda dengan apa yang telah Menkes sampaikan sebelumnya bahwa vaksinasi akan rampung dalam 1 tahun.
ADVERTISEMENT
"Sejak awal saya katakan sulit untuk selesai dalam waktu satu tahun, mungkin dua tahun itu penyelesaiannya," jelas mantan Wakil Presiden RI tersebut.
Jika dilihat dari peringkat di dunia, Indonesia termasuk negara yang punya capaian vaksinasi lebih baik bahkan dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya.
Berdasarkan ourworldindata.org pada 27 Agustus 2021, Indonesia masuk peringkat ke-10 sebagai negara dengan populasi penerima dosis vaksin lengkap tertinggi.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk memberikan proteksi untuk mengurangi risiko terburuk dari infeksi COVID-19. Untuk itu, hal yang harus diperhatikan kini adalah memperluas cakupan vaksinasi dengan dua dosis lengkap.
"Saat ini, karena mayoritas penduduk tidak pernah ‘berkenalan’ dengan virus ini, maka yang terpenting adalah untuk mencapai jangkauan vaksinasi 2 dosis seluas-luasnya," jelas doktor molekuler dan biologi seluler dari Universitas Adelaide, Dr. Ines Atmosukarto kepada kumparan, Kamis (26/8).
ADVERTISEMENT
Sehingga, 70% populasi bukanlah target yang sebenarnya harus dicapai melainkan seluas-luasnya.
"Bukan 70 persen target populasi, tapi seluas-luasnya agar sebagian besar masyarakat memiliki imunitas dasar, sehingga penyakit parah dan kematian bisa ditekan," pungkasnya.