Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketum PMI Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengajak masyarakat untuk berdamai dengan virus corona. Menurut JK, virus corona sungguh tak bisa diajak berdamai.
ADVERTISEMENT
"Bisa saja, mati itu orangnya. Virus ini kan ganas dan tidak pilih-pilih siapa, tidak bisa diajak berdamai. Berdamai itu kalau dua-duanya mau. Kalau kita mau damai tapi virusnya enggak, ya gimana?" kata JK dalam diskusi Webinar Universitas Indonesia, Selasa (19/5).
Menurut JK, istilah hidup berdamai dengan virus corona tidak tepat karena orang yang terkena virus corona bisa meninggal dunia.
Menurut JK, istilah yang tepat adalah kebiasaan hidup yang harus diubah selama wabah virus corona. Misalnya menggunakan masker, cuci tangan secara rutin dan hidup menurut protokol kesehatan lainnya.
"Tapi bukan berarti kita berdamai, enggak. Karena risikonya mati," kata dia.
Lebih lanjut, JK juga menyampaikan sikapnya soal herd immunity. Menurut dia, teori ini tidak tepat karena memakan korban meninggal dalam jumlah banyak.
ADVERTISEMENT
"Ya herd immunity itu bisa saja tapi korbannya banyak. Apa yang dilakukan di Swedia, dia tidak melakukan lockdown seperti di Finlandia, Norwegia. Tingkat kematian di Swedia lima kali lipat daripada negara di sekitarnya akibat ingin mencoba herd immunity," kata mantan Wapres tersebut.
Ia menegaskan, Indonesia jangan pernah menerapkan konsep herd immunity. Sebab korban akan semakin banyak.
"Apakah kita ingin memilih itu? Kalau ada yang mau memilih, ya kena dulu. Negara apa yang begitu? Dan itu enggak dianjurkan WHO dan jangan coba-coba," tutup dia.
======
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
**
Saksikan video menarik di bawah ini: