JK: RI Hasilkan 900 Ribu Sarjana Setahun, Tapi yang Jadi PNS 25 Ribu

30 Oktober 2019 0:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jumat (18/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jumat (18/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-12 RI, Jusuf Kalla menjadi pembicara kunci dalam diskusi 'Satu Nusantara' yang digelar oleh ikatan alumni SMA Taruna Nusantara. Di hadapan para lulusan itu, Jusuf Kalla menyoroti, sulitnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
ADVERTISEMENT
"Karena itu para alumni ini cuma 3 pilihannya, jadi PNS sesuatu yang sangat susah dewasa ini, karena yang jadi PNS paling tinggi yang melamar, keterima cuma 0,5 persen," kata Jusuf Kalla di aula Gajah Mada, kompleks Lemhannas, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia setiap tahun menghasilkan ratusan ribu sarjana. Namun dari banyaknya lulusan itu, hanya kurang dari 30 ribu sarjana yang lolos jadi PNS.
"Indonesia setiap tahun menghasilkan 900 ribu sarjana. Ada sarjana yang universitasnya bagus, ada sarjana yang mungkin cuma di ruko, macam-macam. Tapi yang dapat diterima tiap tahun itu hanya kira-kira sarjananya ya paling tinggi 25 ribu. Seluruh PNS hanya 500 ribu," tambah JK.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama penari usai menjadi keynote speaker di acara Diskusi Satu Nusantara di Lemhannas RI, Jakarta, Selasa (29/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Maka itu JK ingin para anak muda memiliki semangat berwirausaha. Karena dengan begitu bisa menciptakan inovasi dan memberikan pekerjaan bagi orang lain. Selain itu wirausaha juga memberikan pemasukan bagi negara melalui pajak.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang tidak terbatas ialah jadi profesional atau pengusaha," ucap JK.
Menurut JK menjadi pengusaha saat ini juga tidak sesulit dulu. Ia mengatakan, perkembangan teknologi membuat orang mudah dalam berbisnis.
"Dulu jual barang harus ada kios, toko, restoran harus ada warung, meja, kursi, tempat masak, sekarang enggak perlu. Orang hanya butuh HP. Cucu saya itu, hanya tiap hari di dapur ibunya, bisa dia jual 10-20 kotak kue tiap hari. Hanya dengan SMS, WA aja, semua berubah," kata JK.
Menurut Jusuf Kalla perubahan itu harus bisa memacu anak muda untuk menciptakan perubahan. Dengan menggabungkan kemajuan teknologi dan pendidikan, maka ia yakin hal itu itu bisa mengubah kehidupan masyarakat juga.
"Perubahan itu yang harus kita jadikan semangat perubahan. Karena semangat perubahan ini karena pendidikan, pendidikan bergabung dengan IT sebabkan kehidupan berubah," ucap JK.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, Gerakan Satu Nusantara merupakan gerakan yang didirikan oleh ikatan alumni SMA Taruna Nusantara. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa alumni SMA lainnya seperti SMA 8 Jakarta, SMA Matauli Medan, SMA Taruna Bumi Khatulistiwa, dan SMA 3 Semarang.