JK: Sinar Gamma Aman untuk Pengawetan Makanan

15 November 2017 14:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla resmikan iradiator gamma (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla resmikan iradiator gamma (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
ADVERTISEMENT
Saat meresmikan fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) yang dimiliki Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan kalau fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk produk pangan. Khususnya untuk meningkatkan kualitas produk pangan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Hal itu agar produk pangan khususnya buah-buahan dalam negeri bisa bersaing di dunia internasional. JK lalu mencontohkan saat ini produk buah-buahan Indonesia kalah dengan Thailand.
"Kita punya banyak produk, tetapi begitu disimpan dalam tiga hari, pisang atau mangga menghitam, sehingga kita susah bersaing dengan Thailand, Jepang, dengan siapa saja yang buah-buahannya tentu sangat komersial nilainya," kata JK di Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Rabu (15/11).
"Karena itulah Iradiator Gamma yang kita akan resmikan ini memberikan sumbangsih kepada ekonomi dan masyarakat kita," lanjut dia.
Jusuf Kalla resmikan Iradiator Gamma Merah Putih (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla resmikan Iradiator Gamma Merah Putih (Foto: Dok. Setwapres)
Lalu ditambahkan JK, masyarakat perlu tahu dan diberi penjelasan agar meyakinkan bahwa penggunaan teknokogi sinar gamma untuk pengawetan makanan sangatlah aman. Meski awalnya JK juga ragu soal Iradiator Gamma bisa mengawetkan makanan tanpa menimbulkan efek negatif.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya sedikit paham tapi masih ragu-ragu kalau mangga tadi diradiasi jangan-jangan ada efeknya kepada kita, tiba-tiba kita botak, macam-macam. Perlu ada sosialisasi bahwa gamma ini sehingga akan lebih baik kualitasnya tak menimbulkan efek negatif apa apa," ucap JK.
JK juga ingin dengan adanya IGMP ini, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan hasil pangan khususnya buah-buahan dari luar negeri. Untuk itu, JK harap ada kerja sama antara industri dan wirausaha terkait penelitian ini.
"Di samping penelitian, memang dibutuhkan hubungan dengan industri, karena penelitian itu baru bermanfaat apabila bekerja sama dengan entrepreneur, industriawan, pengusaha, memanfaatkan hasil itu menjadi hasil industri, nilai tambah ekonomis yang besar. Jangan hanya berpegang dengan hasil-hasil buah yang baik dari Thailand dengan penggunaan teknologi ini dapat memberi manfaat baik, memberikan ekonomis," tuturnya.
ADVERTISEMENT