JK soal Anies Maju Pilgub Jakarta: Silakan Saja

16 Juni 2024 18:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla, Anies Baswedan, hingga Sandiaga Uno menghadiri Gala Premiere film berjudul 'Lafran', di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla, Anies Baswedan, hingga Sandiaga Uno menghadiri Gala Premiere film berjudul 'Lafran', di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anies Baswedan resmi menerima surat rekomendasi untuk maju di Pilgub DKI Jakarta dari DPW PKB DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, pun mempersilakan jika Anies kembali maju di Pilkada Jakarta.
"Ya silakan aja," jawab JK singkat saat ditemui usai Gala Premiere film 'Lafran' di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu (16/6).
Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
JK memang kerap mendukung Anies dalam sejumlah langkah politik. Terakhir, JK mendukung Anies di Pilpres 2024. Dia bahkan hadir dalam kampanye akbar pamungkas di JIS.
Sebelumnya, Anies telah menerima surat rekomendasi untuk maju di Pilgub DKI Jakarta dari DPW PKB DKI Jakarta, Kamis (13/6).
Surat rekomendasi diberikan oleh Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas di kantor DPW PKB DKI Jakarta, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Bismillahirrahmanirrahim dengan ini kami serahkan surat rekomendasi kepada Bapak Anies Baswedan," ujar Hasbi kepada Anies Baswedan di kesempatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hasbi mengatakan, Jakarta masih membutuhkan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Alasannya, masih banyak permasalahan di Jakarta yang harus diselesaikan usai Anies tak lagi menjabat selama dua tahun terakhir.
"Hari ini kita lihat, mohon maaf Jakarta selama ditinggalkan Pak Anies dua tahun pengurus masjid protes karena anggaran untuk musala-musala di Jakarta yang biasanya dapat Rp 1,5 juta sekarang dipotong 50 persen. Ini contoh kecilnya," ucap Hasbi.