JK soal Banjir Bengkulu: Ini Terbesar, PMI hingga BNPB Sudah Bergerak

29 April 2019 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana banjir di Bengkulu. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Suasana banjir di Bengkulu. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di Bengkulu mencapai 29 orang. Terkait hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan Palang Merah Indonesia (PMI) sudah mulai terjun ke lapangan untuk membantu penanganan bencana.
ADVERTISEMENT
"PMI di sana sudah bergerak. Kita tentu ada aparat di sana bekerja sama dengan instansi lain. Ini memang Bengkulu itu termasuk daerah bencana juga. Kadang-kadang gempa, banjir. Ini pertama kali banjir terbesar saya dengar di Bengkulu itu," kata JK usai meresmikan Gedung A RS PMI Bogor, Jalan Padjadjaran, Bogor, Senin (29/4).
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Dok. Setwapres
JK juga telah mengimbau instansi terkait, mulai dari Basarnas dan BNPB untuk siap menghadapi ancaman bencana, khususnya banjir. Apalagi intensitas hujan diperkirakan akan cukup tinggi selama beberapa hari ke depan.
"Ya namanya perkiraan tentu antisipasi pemerintah mempersiapkan. Kita kan sudah ada aturan dan prosedur, SOP-nya sudah ada semua dan ada badan-badannya, ada Basarnas, ada BNPB, ada PMI. Jadi selalu standby urusan itu," tuturnya.
Foto udara kawasan terdampak banjir di perumahan kawasan Balai kota, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/David Muharmansyah
JK pun mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk betul-betul menjaga lingkungan di wilayahnya. Menurutnya, banjir sering terjadi karena kurangnya daerah resapan air yang disebabkan berkurangnya pohon-pohon di hutan.
ADVERTISEMENT
"Banjir itu karena selalu akibat daripada hutan yang kurang. Jadi itu akibatnya. Karena hutan itu tempat menyimpan air. Ini akibat macam-macam. Upaya kebun atau tambang, ini menyebabkan lingkungan kita harus dijaga betul," pungkasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu memperbarui data korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda Bengkulu tiga hari lalu. Kini korban meninggal menjadi 29 orang dan 13 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Warga mengevakuasi sepeda motor saat banjir di kompleks perumahan Sawah Lebar Baru, Bengkulu, Kamis (13/12). Foto: ANTARA FOTO/David Muharmansyah
Korban terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Tengah. Korban meninggal kebanyakan akibat tanah longsor yang terjadi di kaki Gunung Bungkuk, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sementara korban meninggal lainnya terdapat di Kabupaten Kepahiang sebanyak tiga orang, Kabupaten Lebong satu orang, dan Kota Bengkulu tiga orang.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada 13 orang yang hingga saat ini belum ditemukan yaitu satu di Kabupaten Kaur, dua di Kota Bengkulu, dan 10 di Kabupaten Bengkulu Tengah. Hingga kini pencarian korban lainnya masih berlangsung.