JK Usulkan Ada Bisnis Forum dengan Pengusaha di Pertemuan D-8

21 Oktober 2017 0:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla Di KTT D-8, Istanbul, Turki (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla Di KTT D-8, Istanbul, Turki (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan adanya pertemuan reguler bisnis forum dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing-8 (D-8). Bisnis Forum itu melibatkan para pengusaha. Usulan tersebut disampaikan JK pada KTT D-8 kesembilan di Lutfi Kirdar International Convention & Exhibition Center, Istanbul, Turki, pada Jumat (20/10).
ADVERTISEMENT
"Dalam kaitan ini saya ingin mengusulkan pertemuan regular yang bersamaan dengan KTT D-8 yakni adanya Bisnis Forum,” ucap JK di Istanbul, Turki, Jumat (20/10) seperti dikutip dari rilis persnya.
Menurutnya bisnis forum itu selaras dengan fokus D-8. Yakni, kerja sama di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang saat ini belum sepenuhnya tercapai.
Lebih lanjut, JK mengungkapkan capaian perdagangan antar anggota D-8 pada tahun 2015 sekitar 100 miliar dolar AS. Jumlah tersebut hanya mencapai 6,6 persen dari total perdagangan D-8.
Capaian itu, kata dia, masih jauh di bawah target yang hendak dicapai pada tahun 2018, yakni senilai 303 miliar dolar AS atau 20 persen dari total perdagangan D-8.
“Maka dari itu, penting bagi kita melipat gandakan upaya perdagangan antar kita, yang terpenting adalah memaksimalkan perjanjian preferensi perdagangan," ungkap JK.
ADVERTISEMENT
“Dalam forum ini yang terpenting adalah mencari langkah kreativitas untuk memperkuat kerja sama di dalam D-8," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, JK juga mengutarakan 3 cara untuk peningkatan kesejahteraan anggota D-8. Pertama adalah membangun kemitraan yang kuat dengan sektor swasta. Kedua, peningkatan kerja sama di sektor maritim sebagai alat penting dalam perdagangan.
Sementara yang ketiga, JK menyerukan untuk mempromosikan kerja sama Selatan-Selatan sebagai ekspansi bagi peluang ekonomi di dalam organisasi D-8.
Wapres Jusuf Kalla Di KTT D-8, Istanbul, Turki (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla Di KTT D-8, Istanbul, Turki (Foto: Dok. Setwapres)
Menurut JK, saat ini perlu untuk merevitalisasi serta meremajakan organisasi D8. Hal tersebut melalui pendekatan prakmatis dan berorientasi pada hasil guna di dalam bekerja sama.
“Karena itu, Deklarasi Istanbul 2017 dan rencana aksi D-8 yang akan datang harus menandai sebuah perencanaan penting kedepannya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di forum KTT D-8 ini, JK juga meminta dukungan terkait pencalonan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. "Dalam hal ini, Indonesia sedang berkampanye untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 2019-2020," kata JK.
D-8 beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Di KTT D-8 di Istanbul kali ini mengusung tema memperluas peluang melalui kerja sama. JK hadir bersama Menteri Luar Negeri Reto LP Marsudi.
KTT D-8 dimulai pada Jumat (20/10) pukul 10.00 waktu setempat. Acara dihadiri oleh Presiden Turki Erdogan yang didampingi Menteri Luar Negerinya. Kemudian Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wakil Presiden Iran, Presiden Negeria dan Menteri Luar Negerinya, sementara untuk Mesir dan Bangladesh diwakili oleh pejabat tingkat menteri.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga ada 2 negara non anggota yang hadir, yaitu Guinea dan Azerbaijan. 7 organisasi dunia juga hadir seperti UNESCO dan OKI yang hadir di KTT D-8 ini.