Joe Biden Kucurkan Dana Setara Rp 721 M untuk Berantas Kekerasan ke Warga Asia

31 Maret 2021 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Joe Biden usai dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, AS, Rabu (20/1).
 Foto: Jonathan Ernst/Pool/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Joe Biden usai dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, AS, Rabu (20/1). Foto: Jonathan Ernst/Pool/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Selasa (30/3) waktu menyatakan akan mengambil langkah lebih jauh untuk melawan kekerasan anti-Asia yang marak terjadi di Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Seperti dilaporkan Reuters, langkah tersebut adalah dengan melakukan sejumlah tindakan sebagai respons dari kejahatan anti-Asia di AS, termasuk menyalurkan USD 49,5 juta setara Rp 721 miliar dari dana bantuan COVID-19 kepada program masyarakat yang menolong para korban.
Presiden Joe Biden yang mendukung pengentasan kekerasan anti-Asia di Negeri Paman Sam, mengatakan bahwa rakyat AS tidak bisa hanya berdiam diri.
"Kita tidak bisa hanya terdiam di hadapan kekerasan terhadap kaum Asia-Amerika yang semakin meningkat. Itulah mengapa pada hari ini, saya mengambil langkah-langkah tambahan untuk merespons–termasuk memprakarsai gagasan kepada Kementerian Kehakiman untuk mengatasi kejahatan anti-Asia," tulis Biden dalam cuitan Twitter, Selasa (30/3) waktu setempat.
"Serangan-serangan itu tidak dibenarkan, sangat tidak Amerika, dan harus dihentikan," tutup Biden.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Reuters, Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan Kementerian Kehakiman AS tengah fokus pada meningkatnya angka kejahatan bermotif kebencian yang menyasar warga Asia Amerika dan warga asal Kepulauan Pasifik.
Kekerasan terhadap warga minoritas di AS terus terjadi. Belakangan ini terjadi insiden penembakan oleh orang kulit putih di Atlanta dengan korban jiwa sebagian besar warga Asia.
Dua remaja Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika juga baru-baru ini mengalami diskriminasi, dengan dugaan kuat bermotif rasialisme. Akibat insiden-insiden tersebut, warga Amerika menggalakkan kampanye Stop Asian Hate untuk melawan kekerasan terhadap warga Asia Amerika.