Joe Biden: Pemilu Paruh Waktu Jadi Bukti AS Jalankan Demokrasi dengan Baik

15 November 2022 1:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS dalam rangkaian KTT ASEAN 2022 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS dalam rangkaian KTT ASEAN 2022 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menanggapi terkait proses pemilu paruh waktu yang saat ini masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Hingga Senin (14/11) malam, Partai Demokrat masih bersaing ketat dengan Partai Republik untuk memperebutkan kursi di Senat. Jumlah kursi yang sudah diraih masih berimbang yakni 48. Dibutuhkan 51 kursi untuk memenangkan pemilihan Senat.
Sedangkan perolehan suara di DPR, Partai Republik unggul dengan raihan 212 kursi. Sementara Demokrat baru meraih 203 kursi. Dibutuhkan 218 kursi untuk memenangkan pemilihan DPR.
Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, pemilu paruh waktu menjadi bukti kekuatan dan ketahanan AS dalam menjalankan sistem demokrasi.
"Apa yang kami lihat adalah kekuatan dan ketahanan demokrasi Amerika dan kami melihatnya dalam tindakan," kata Biden dikutip dari Reuters.
Sebelum berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20, Biden terus berkampanye keliling AS demi mengamankan suara Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Biden mengatakan, rakyat Amerika telah membuktikan tidak ada kecurangan dalam pemilu. Ia meyakini, Demokrat akan mengamankan pemilihan di Senat maupun DPR.
"Ada penolakan keras terhadap kekerasan politik dan intimidasi pemilih. Ada pernyataan tegas bahwa di Amerika, kehendak rakyatlah yang menang," ucap Biden.
"Apa yang ditunjukkan oleh pemilihan ini adalah bahwa ada komitmen yang dalam dan tak tergoyahkan di Amerika untuk menjaga dan melindungi serta mempertahankan demokrasi," katanya.