Joe Biden: Serangan Baru Akan Terjadi dalam 24-36 Jam ke Depan di Bandara Kabul

29 Agustus 2021 6:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang krisis di Afghanistan di Ruang Timur di Gedung Putih di Washington, AS, Senin (16/8). Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang krisis di Afghanistan di Ruang Timur di Gedung Putih di Washington, AS, Senin (16/8). Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden AS Joe Biden memperingatkan serangan serupa seperti bom bunuh diri di Bandara Kabul beberapa lalu "sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, setelah mendapatkan laporan dari tim keamanan nasional, Biden mengatakan serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan ISIS-K, yang bertanggung jawab atas bom bunuh diri pada Kamis (26/8) lalu, bukanlah yang terakhir.
"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi. Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," kata Biden, Sabtu (28/8).
Biden memberikan tenggat waktu hingga 31 Agustus untuk menyelesaikan misi evakuasi besar-besaran dari Bandara Kabul. Ia bersumpah akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seorang bayi diserahkan kepada tentara Amerika di atas tembok pembatas bandara untuk dievakuasi, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8). Foto: OMAR HAIDARI/via REUTERS
"Kami akan terus memburu setiap orang yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Siapa pun yang berusaha menyakiti Amerika Serikat atau menyerang pasukan kami, kami akan merespons. Itu tidak akan pernah diragukan," tegasnya.
Puluhan warga sipil Afghanistan tewas dalam serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul. 13 anggota militer AS juga turut menjadi korban tewas.
AS kemudian meluncurkan serangan pesawat tak berawak yang berhasil menewaskan dua target anggota ISIS dan melukai yang lain sebagai balasan atas serangan bom bunuh diri. Dalam serangan tersebut, ditegaskan tak ada warga sipil yang terluka.
"Fakta bahwa kedua orang ini tidak bisa lagi berjalan di muka bumi ini adalah hal yang baik," kata juru bicara Pentagon, John Kirby.