Joe Biden Singgung Gelombang Penembakan Massal saat Pidato HUT Kemerdekaan AS

Presiden AS Joe Biden berbicara selama perayaan Hari Kemerdekaan di South Lawn di Gedung Putih di Washington, AS, Selasa (4/7/2023). Foto: Julia Nikhinson/REUTERS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyinggung pengetatan senjata pada pidato perayaan hut kemerdekaan. Ia juga mengecam gelombang kekerasan bersenjata.

Di saat bersamaan terjadi sejumlah aksi penembakan pada Senin (3/7) dan Selasa (4/7) bertepatan dengan perayaan HUT AS.

Penembakan terjadi di Philadelphia pada Senin (3/7) malam menewaskan lima orang. Di hari sama, penembakan di Fort Worth menewaskan tiga.

Lubang peluru ditemukan di sisi truk yang diparkir ditandai saat petugas polisi bekerja di tempat kejadian sehari setelah penembakan di bagian Kingsessing di barat daya Philadelphia, Pennsylvania, AS, Selasa (4/7/2023). Foto: Bastiaan Slabbers/REUTERS

Pada Selasa siang AS juga dihantam rangkaian penembakan yaitu di Lansing, Michigan, Charlotte, dan North Carolina.

Saat menyampaikan pidato di Fort Worth pada Senin (4/7) Biden mengakui penembakan massal menjadi masalah besar di AS.

"Beberapa hari terakhir, negara kami lagi-lagi mengalami gelombang penembakan tak masuk akal dan tragis pada masyarakat di seluruh Amerika," kata Biden seperti dikutip dari AFP.

"Ketika negara kami merayakan Hari Kemerdekaan, kami berdoa untuk hari saat rakyat bisa terbebas dari kekerasan bersenjata," sambung dia.

Polisi melakukan penyelidikan tempat kejadian penembakan ketika lulusan sekolah di Richmond, Virginia, AS, Selasa (6/6). Foto: Instagram/@by.esign/via REUTERS

Menurut badan Arsip Kekerasan Bersenjata (GVA) sampai saat ini terjadi 346 pembantaian massal di AS. Definisi penembakan massal DVA adalah jika korban setidaknya empat orang terbunuh atau terluka, selain pelaku.

Sedangkan pada 2022 lalu terdapat 44 orang terbunuh akibat tertembak. 24 ribu di antaranya karena bunuh diri.

"Banyak harus dilakukan demi mengatasi epidemi kekerasan bersenjata yang menghancurkan rakyat kami," kata Biden.