Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (31/5) menguraikan tiga fase proposal gencatan senjata ke Israel. Dimulai pada Oktober 2023, perang ini menewaskan puluhan ribu warga Gaza.
ADVERTISEMENT
Semasa perang di Gaza, Hamas menyandera ratusan warga Israel. Tindakan Hamas itu menjadi justifikasi Israel untuk menyerang Gaza tanpa pandang bulu dengan warga sipil menjadi korban terbesar.
Setelah lebih dari enam bulan berlangsung, Biden mengungkap tiga fase gencatan senjata yang akan dilakukan demi menghentikan perang di Gaza. AS merupakan salah satu mediator perang Gaza.
Fase pertama melibatkan enam pekan gencatan senjata. Israel diminta menarik mundur semua pasukan dari wilayah padat penduduk di Gaza. Hamas juga diminta membebaskan sandera perempuan dan lansia Israel pada fase pertama ini.
Israel pun akan pula diminta membebaskan ratusan sandera Palestina. Pada fase ini pula warga Gaza yang mengungsi diizinkan kembali ke rumah, serta 600 truk bantuan kemanusiaan akan masuk ke Gaza setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Biden menambahkan, pada fase pertama akan ada perundingan gencatan senjata permanen antara Hamas dan Israel.
"Selama Hamas memenuhi komitmennya, dan bila negosiasi lebih dari enam pekan maka akan ada perpanjangan waktu sembari negosiasi dilanjutkan," kata Biden seperti dikutip dari Reuters.
Sedangkan, pada fase dua, Hamas diminta membebaskan sisa sandera, termasuk di antaranya tentara Israel. Saat bersamaan Israel akan menarik seluruh tentara dari Gaza, serta gencatan senjata permanen akan dimulai.
Pada fase ketiga, dimulai pembangunan ulang Gaza. Sisa-sisa sandera dari kedua belah pihak akan kembali keluarga masing-masing.
"Sudah waktunya mengakhiri perang dan hari selanjutnya akan dimulai," kata Biden saat menguraikan tiga fase gencatan senjata itu.
Biden menambahkan, proposal itu sudah diberikan kepada perwakilan Hamas yang berada di Qatar. Hamas menyambut positif proposal gencatan senjata.
ADVERTISEMENT
"Pihak kami siap terlibat secara positif dan konstruktif dengan proposal apa pun bila didasarkan pada gencatan senjata permanen, penarikan tentara Israel, rekonstruksi Gaza, pemulangan pengungsi, dan pertukaran tahanan," ucap Hamas.
Sementara pihak kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memastikan sudah memberi izin kepada tim negosiasi untuk menyampaikan poin-poin kesepakatan yang mereka inginkan.
"Perang tidak akan usai sampai semua tujuan tercapai, termasuk pengembalian semua sandera dan penghancuran kemampuan pemerintahan dan militer Hamas," kata kantor PM Israel.