Johan Budi: Pidato Bu Mega untuk Internal PDIP, Tak Ada Maksud Jelekkan Jokowi

13 Januari 2023 17:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan, Johan Budi. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan, Johan Budi. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendapat sorotan setelah berpidato pada puncak HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Megawati bicara blak-blakan kepada ribuan kader PDIP. Ia juga sempat menyinggung Presiden Jokowi kasihan jika tidak ada PDIP.
Namun, selang tiga hari setelah pidato Megawati, banyak potongan video dan potongan kalimat pidato Megawati beredar di media sosial. Potongan video dan potongan kalimat membenturkan Megawati dan PDIP dengan Jokowi.
Menyikapi masalah ini, anggota DPR dari Fraksi PDIP Johan Budi memberikan pandangannya. Johan mengatakan, pidato Megawati dalam puncak HUT ke-50 PDIP sebenarnya ditunjukkan untuk kader internal.
"Pidato Bu Mega itu kan ke internal partai sebenarnya, tentu kita tidak bisa menghalangi orang untuk mempersepsikan beda-beda, kan orang mempersepsikan pidato Bu Mega kan tergantung mindset yang ada di pikiran mereka gitu," kata Johan saat diminta tanggapan, Jumat (13/1).
ADVERTISEMENT
"Saya kan hadir di situ, saya lihat kemarin kalau menurut saya Bu Mega itu bicara kepada internal PDIP, kan, dia selalu menyebut anak-anakku, dia memposisikan ibu dari yang hadir kader-kader PDIP sampai ke daerah itu," tambah dia.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato di HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Selasa (10/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Eks juru bicara KPK ini menjelaskan, hubungan Megawati dan Jokowi selama ini cukup baik dan sangat dekat.
"Hubungan Bu Mega dan Pak Jokowi ini sangat dekat dan kemarin itu bahasa yang digunakan Bu Mega karena kedekatan Bu Mega dengan Pak Presiden Jokowi, tidak ada maksud menjelekkan menurut saya, tapi karena hubungan dekat sehingga kalimat-kalimat atau kata-kata yang disampaikan oleh Bu Mega dan ini bukan kali pertama, sudah sering," jelas Johan.
"Jadi menurut saya karena kedekatan saja dan dia berbicara di internal PDI saya melihatnya seperti itu," kata Johan,
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Johan mengatakan jika pernyataan Megawati itu ditafsirkan lain oleh masyarakat, dirinya tidak bisa memberikan banyak komentar.
Namun, ia mengatakan saat ini sudah memasuki tahun politik sehingga pihak-pihak yang tidak senang dengan Megawati, PDIP atau Jokowi akan mengambil momentum.
"Kemudian kalau ada orang yang enggak suka kemudian membranding, mau presepsikan itu kan bukan sekali ini aja. Kan momen sekarang ini momen politik menjelang Pilpres, Pileg," ucap Johan.
"Kemarin pidato Bu Mega, orang-orang juga pada nunggu, siapa sih yang dicalonkan PDI, kan ternyata Bu Mega enggak menyampaikan itu dengan nada guyon," kata Johan.
"Intinya semua yang disampaikan Bu Mega atau siapa pun tokoh politik selalu memberikan ruang orang untuk mempresepsikan terhadap itu. Siapa saja tak hanya Bu Mega tapi tokoh-tokoh politik kalau ngomong selalu ada persepsi tergantung dari siapa yang mempresepsikan itu gitu. Kalau mindsetnya sudah gak suka pasti mempersepsikannya dengan tidak baik," tutup Johan.
ADVERTISEMENT