Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Joki Vaksin di Sulsel Main Sendiri, Tak Ada Keterlibatan Petugas
30 Desember 2021 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi akhirnya menetapkan Abdul Rahim (49), sebagai tersangka kasus joki vaksin yang dilakukannya di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Abdul Rahim ini adalah pria di Pinrang yang mengaku disuntik 16 kali vaksin berbagai merek untuk 14 orang.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Pinrang , AKP Deki Marizaldi mengatakan Abdul Rahim dijerat pasal berlapis. Mulai dari UU tentang Wabah Penyakit Menular bahkan hingga Perpres. Ancaman hukumannya maksimal 1 tahun penjara.
Menurut Deki, dalam kasus ini, Abdul Rahim bermain sendirian. Dalam artian, tidak ada keterlibatan petugas vaksinator atau pun dinas kesehatan.
"Main dan inisiatif sendiri, tak terlibat petugas," ujar Deki, Kamis (30/12).
Kata Deki, Abdul Rahim melancarkan aksinya itu karena kebutuhan ekonomi. Ia hanya bekerja sebagai kuli bangunan lepas.
Abdul Rahim memanfaatkan orang yang takut disuntik atau takut jarum suntik di sekitar rumah orang tuanya di Kompleks Berlian, Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, Sulsel. 3 bulan yang lalu, dia mulai melancarkan aksinya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Deki mengatakan dalam kasus ini juga sudah memeriksa sejumlah petugas medis atau vaksinator di 7 lokasi Abdul Rahim disuntik vaksin. Dia tak menyebut detail di lokasi mana saja 7 tempat itu dan berapa jumlah vaksinator yang diperiksa.
"Ada tujuh lokasi, ada di puskesmas, rumah sakit dan vaksinasi massal yang digelar oleh Kodim 1404 Pinrang," kata Deki.
Sementara, berdasarkan keterangan dari vaksinator yang diperiksa, mereka ini melakukan vaksinasi sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Melakukan screening hingga penyuntikan vaksin. Hanya saja, dia tidak bisa mengenali ataupun menghafal setiap orang yang melakukan vaksin.
"Mereka mengaku sudah menjalankan SOP. Dan terkait Rahim mendapatkan beberapa suntikan, karena vaksinator ini tidak bisa menghafal yang divaksin. Karena ada ribuan orang kan, jadi lolos. Apalagi pake masker," ungkapnya.
ADVERTISEMENT