Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas bersama jajaran menterinya untuk membahas penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, Senin (3/8). Dalam pembukaan rapat, Jokowi meminta agar pemerintah mengubah strategi kampanye protokol kesehatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin fokus saja, seperti yang saya sampaikan yang lalu, mungkin dalam 2 minggu ini kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti 2 minggu berikut kampanye mengenai jaga jarak atau cuci tangan misalnya," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (3/8).
"Dua minggu berikut tadi tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, jaga jarak, tidak berkerumun, pakai masker," imbuhnya.
Menurutnya, jika sosialisasi soal penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan dilakukan secara bersamaan, akan sulit diterima oleh masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah. Sehingga, Jokowi menilai, kampanye protokol kesehatan COVID-19 harus dilakukan per satu poin.
"Dan saya ingin ini melibatkan PKK, kita coba. Seperti istri Mendagri ini yang nanti, saya enggak tahu, tapi kalau ibu-ibu nanti khawatir mengenai masalah COVID-19 ya nanti kita rem, tapi kalau ibu-ibu nanti siap, saya kira PKK ini juga sangat efektif," lanjut Jokowi.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Jokowi, PKK bisa efektif untuk melakukan sosialisasi door to door. Selain melalui kegiatan PKK , sosialisasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan media sosial secara masif.
"Urusan perubahan perilaku ini betul-betul harus kita lakukan dengan komunikasi, mungkin di TV, di medsos, dan lain-lain secara masif dalam 2 minggu ini dengan cara-cara yang berbeda," pungkasnya.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Saksikan video menarik di bawah ini: