Jokowi: 2024, 2029, 2034 Sangat Menentukan, RI Jadi Negara Maju atau Berkembang

16 September 2023 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyebut kepemimpinan yang tepat menjadi faktor penting untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju di masa depan. Ia mengatakan jika pemimpin masa depan tidak tepat, maka Indonesia akan terjebak menjadi negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Jokowi menilai tiga tahun pemilu yang akan datang menjadi momen yang sangat menentukan.
"Saya ini saya ulang tapi ini penting 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan negara kita bisa melompat menjadi negara maju atau kita terjebak dalam middle income trap terjebak pada jebakan negara berkembang," kata Jokowi saat membuka Rakernas Seknas Jokowi di Bogor, Jabar, Sabtu (16/9).
Dia mencontohkan banyak negara lain yang tidak berhasil keluar dari jebakan negara berkembang.
"Saya berikan contoh di Amerika Latin tetap banyak negara tahun 50, tahun 60, tahun 70 sudah menjadi negara berkembang tapi sampai saat ini mereka juga masih tetap menjadi negara berkembang tidak bisa keluar dari jebakan itu," imbuhnya.
Karena itu, ia menyebut Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang ada. Menurutnya, hal itu akan menjadi tantangan yang sulit.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak mau dan kesempatan itu hanya ada di 3 periode kepemimpinan nasional kita. Itulah yang sulit. Yang ngomong bukan saya, yang ngomong pakar-pakar, baik dari IMF, World Bank (...) Mackenzie, Bappenas. Kita coba, kita hitung ulang karena kita punya bonus demografi kita punya kesempatan Indonesia (...) itu yang sulit," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengaku tidak memikirkan kepentingannya sendiri namun untuk kemajuan bangsa.
"Saya berpikiran negara ini harus menjadi negara yang maju negara makmur. Tapi memang kepemimpinan itu sangat menentukan," tandas Jokowi.