Jokowi: 50 Tahun Tak Ada Banjir Besar di Kalsel, Kini Air Meluap di 10 Kab/Kota

18 Januari 2021 15:07 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan untuk meninjau kondisi banjir di sana. Salah satu titik yang dikunjungi Jokowi adalah Jembatan Mataraman yang juga terdampak banjir Kalsel.
ADVERTISEMENT
Usai meninjau kondisi di sana, Jokowi mengatakan provinsi Kalimantan Selatan sebenarnya sudah tak pernah banjir dalam 50 tahun terakhir.
"Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi usai meninjau Jembatan Mataraman, Senin (18/1).
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Jokowi menyebut, penyebab banjir besar ini adalah curah hujan tinggi selama 10 hari berturut-turut. Sehingga, Sungai Barito tak bisa menampung curah hujan.
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air. Sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, kunjungan kerjanya tersebut juga bertujuan untuk memantau kerusakan infrastruktur akibat banjir. Salah satunya Jembatan Mataraman yang runtuh akibat banjir Kalsel.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya ingin memastikan ke lapangan. Pertama, mengenai kerusakan infrastruktur ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini," tutup Jokowi.