Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Ratusan orang antre mengurus perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) di layanan SIM keliling di Pasar Tambak Rejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/6/2020). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1591683265/qv23pw0x2t1hnlbewcde.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengunjungi Surabaya, Jawa Timur , untuk meninjau penanganan COVID-19 yang gagal dikendalikan pemerintah daerah, sehingga angka kasusnya menyaingi Jakarta dan kematiannya tertinggi.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan kepala daerah se-Jatim juga Gugus Tugas COVID-19, Jokowi menyesalkan data soal warga di Jawa Timur yang tak disiplin memakai masker di luar rumah mencapai 70 persen.
"Tadi disampaikan masih 70 persen yang enggak pakai masker, ini angka yang gede banget," ucap Presiden Jokowi dalam pertemuan di Surabaya, Kamis (25/6).
Jokowi meminta semua pihak termasuk tokoh agama, terus menyosialisasikan pentingnya protokol pencegahan COVID-19. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Saya hari ini minta Gugus Tugas Nasional, Pak Menkes kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jatim," ucap mantan gubernur DKI itu.
Jokowi mengingatkan jangan sampai ada yang merasa saat ini kehidupan sudah normal sehingga bebas tak pakai masker. New normal adalah tatanan kehidupan baru yang menyesuaikan dengan protokol COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ada masyarakat yang memiliki perasaan yang masih normal saja, sehingga ke mana-mana enggak pakai masker, lupa cuci tangan sehabis kegiatan, masih berkerumun di dalam kerumunan yang tak perlu. Ini harus selalu diingatkan," ucapnya.
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Saksikan video menarik di bawah ini.