Jokowi Ajukan Andika Perkasa Calon Panglima TNI ke DPR pada Rabu Pon

3 November 2021 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menjadi pembicara pada World Leaders' Summit on Forest and Land Use di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menjadi pembicara pada World Leaders' Summit on Forest and Land Use di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi akhirnya mengirim Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI hari ini. Surpres Panglima TNI sudah ditunggu sejak bulan lalu, mengingat masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto jatuh pada bulan ini.
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani telah menerima Surpres Panglima TNI yang diantar Mensesneg Pratikno di Gedung Parlemen, Kompleks Senayan. Dalam suratnya, Jokowi mengusulkan nama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Dan karena itu melalui Pak Mensesneg, Presiden telah menyampaikan Surat Presiden mengenai usulan calon Panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," kata Puan, Rabu (3/11).
Setelah penyerahan Surpres dari Istana kepada DPR, proses selanjutnya adalah pimpinan DPR menugaskan Komisi I DPR untuk melakukan pembahasan dan fit and proper test terhadap Andika Perkasa.
KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa, meninjau (Latma) Garuda Shield ke-15 Tahun 2021, di Makalisung, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Senin, (9/8/2021). Foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

Jokowi Kirim Surpres pada Hari Rabu Pon

Yang menarik, Jokowi mengirim Surpres Panglima TNI pada Rabu (3/11), yang dalam kalender Jawa juga bertepatan dengan Rabu Pon.
ADVERTISEMENT
Ini bukan pertama kalinya Jokowi mengambil keputusan penting pada hari Rabu Pon. Berdasarkan catatan kumparan, Jokowi lumayan sering menjadikan hari Rabu Pon untuk mengambil keputusan penting.
Seperti reshuffle kabinet yang beberapa kali dilakukan tepat pada hari Rabu Pon, yaitu pada 12 Agustus 2015 dan 27 Juli 2016.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto dianugerahi tanda kehormatan oleh Presiden Singapura YM. Halimah Yacob, di Istana Kepresidenan Singapura, Jumat (29/10/2021). Foto: Puspen TNI
Pada 12 Agustus 2015, Jokowi memasukkan menteri baru yakni Luhut Binsar Pandjaitan, Darmin Nasution, Rizal Ramli, Thomas Lembong, Sofyan Djalil, dan Pramono Anung.
Sementara pada 27 Juli 2016, Jokowi memasukkan Sri Mulyani, Budi Karya Sumadi, Airlangga Hartarto, dan Asman Abnur.
Jika ditelusuri lebih jauh, Jokowi memang lahir pada Rabu Pon, tepatnya pada 21 Juni 1961. Dosen Sastra Jawa Universitas Indonesia, Ari Prasetyo, pernah mengungkapkan Jokowi masih sangat mengikuti nilai-nilai budaya Jawa dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
"Pak Jokowi `weton`nya (hari lahirnya) menurut penanggalan Jawa adalah Rabu Pon. Rabu Pon tentunya merupakan hari yang istimewa bagi Pak Jokowi," kata Ari.
Ari juga menjelaskan soal angka pitu, yang dimaksudkan sebagai doa Jokowi agar mendapat `pitulungan` atau pertolongan Tuhan, agar pemerintahannya berjalan dengan lancar dan selamat.
Dalam budaya Jawa dikenal konsep `jagad cilik` (mikro kosmos) dan `jagad gedhe` (makro kosmos). Menurutnya, Jokowi telah merepresentasikan 'jagad cilik' dengan mencoba memohon (pitulungan/pertolongan) 'jagad gedhe'.
"Pemberian nama Joko Widodo tentunya juga dipengaruhi pemahaman akan jagad cilik dan jagad gedhe ini. Joko `laki-laki`, Widodo `selamat`. Pengumuman pergantian menteri dilakukan Rabu Pon yang bernilai 7 (pitu), yang mengacu pada kata dalam bahasa Jawa `pitulungan`/pertolongan, diharapkan kabinetnya mendapat keselamatan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT