Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Setelah mengunjungi Papua Barat, Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan kerjanya ke Papua, Senin (28/10). Jokowi akan melaksanakan sejumlah agenda di Jayapura, Papua.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Biro Pers dan Media Istana, Jokowi tiba di Bandar Udara Wamena, Kabupaten Jayawijaya sekitar pukul 09.17 WITA. Mengawali kunjungannya, Jokowi meninjau panel tentang rencana pengembangan 5 bandara di Papua.
Setelah itu, Jokowi menuju Pasar Wouma untuk meninjau pasar sekaligus melihat paparan konsep rehabilitasi dan konstruksi bangunan pemerintah Wamena. Kemudian, Jokowi dijadwalkan akan meninjau Kantor Bupati Jayawijaya yang rusak akibat kerusuhan massa pada September lalu.
Selain meninjau kantor Bupati Jayawijaya, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat Wamena.
Usai pertemuan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan meresmikan Jembatan Youtefa sekaligus mencanangkan pembangunan creative innovation hub, Papua Muda Inspiratif.
Diketahui, jembatan Youtefa sebelumnya bernama Holtekamp. Pembangunan jembatan akan menjadi ikon baru kota Jayapura. Proses pembangunan jembatan sudah dilakukan sejak 2015.
ADVERTISEMENT
Jembatan ini menghubungkan sejumlah wilayah di Jayapura. Misalnya, jembatan ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan PLBN Skouw (Pos Lintas Batas Negara).
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi sejumlah menteri. Antara lain, Mendagri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi hingga Seskab Pramono Anung.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.