Jokowi: ASEAN Harus Jadi Jangkar Perdamaian Dunia

7 Agustus 2023 10:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi resmikan pembukaan ASEAN IIDC 2023 di Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi resmikan pembukaan ASEAN IIDC 2023 di Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dalam acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue mengungkapkan kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja karena konflik global yang meningkat dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi lalu mengutip data Global Peace Index 2023 yang menunjukkan negara yang terlibat konflik meningkat jadi 91 negara. Korban jiwa mencapai 238 ribu jiwa.
"Tahun 2008 ada 58 negara yang terlibat dalam konflik dan saat ini menjadi 91 negara. Angka kematian akibat konflik global pun meningkat jadi 238 ribu jiwa dan dampak ekonomi naik 17 persen menjadi 17,5 triliun US Dolar, setara dengan 13 persen dari GDP global. Sangat besar sekali," kata Jokowi dalam sambutannya di ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/8).
Presiden Jokowi resmikan pembukaan ASEAN IIDC 2023 di Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
Di sisi lain, lanjut Jokowi, masyarakat dunia semakin tidak religius. Survei dari IPSOS Global Religion menunjukkan 29% masyarakat dunia menyatakan mereka agnostik dan atheis.
ADVERTISEMENT
"Dan menurut data Pew Research Center atas Nama Agama dan Kepercayaan, jumlah kekerasan fisik semakin meningkat. Saya yakin bapak ibu yang hadir di sini memiliki komitmen yang sama dengan saya bahwa ASEAN harus menjadi teladan dan toleransi persatuan. ASEAN harus jadi jangkar perdamaian dunia," ungkapnya.
Jokowi yakin semangat keagamaan masyarakat ASEAN semakin meningkat. Dia lalu mencontohkan Indonesia, negara yang masyarakatnya paling percaya Tuhan dan angkanya tertinggi di dunia.
Jokowi menyatakan, ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia dan mampu menjadi caring and sharing community di tengah masyarakat dunia yang semakin tidak religius.
"Bukan hanya jadi epicentrum of growth tapi juga jadi epicentrum of harmony yang menjaga stabilitas kawasan dan perdamaian dunia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Turut hadir Ketua Umum PBNU Gus Yahya. Kemudian Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Menag Gus Yaqut serta Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono.