Jokowi: ASEAN Harus Mencari Solusi, Bukan Memperuncing Masalah

14 Juli 2023 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi hadir dalam courtesy call penyelenggaraan Pertemuan Ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadir dalam courtesy call penyelenggaraan Pertemuan Ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa eksistensi ASEAN dan negara-negara mitranya bukan untuk memperuncing masalah, melainkan mencari solusi atas masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan courtesy call di hadapan para menteri luar negeri ASEAN beserta negara mitra dialognya di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/7).
Adapun kegiatan ini digelar sebagai bagian dari serangkaian 56th ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) dan Post Ministerial Conference (PMC) yang telah berlangsung sejak awal pekan ini.
Dalam pidatonya, Jokowi mengimbau para perwakilan negara ASEAN dan mitranya untuk bersama-sama berkontribusi dalam kemakmuran serta perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
"Saya percaya keberadaan Anda di ASEAN Foreign Ministers Meeting dan di Post Ministerial Conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya — apalagi sampai memperuncing masalah," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam courtesy call penyelenggaraan Pertemuan Ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Oleh karenanya, sambung Jokowi, ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan dan harus mengedepankan dialog inklusif dalam menyelesaikan suatu masalah — seraya menerapkan sentralitas ASEAN.
Jokowi juga kembali menegaskan bahwa ASEAN tidak boleh disalahgunakan sebagai 'boneka' negara lain. "ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi PROXY negara manapun dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten," tegas Jokowi.
Atas dasar itulah, Jokowi selaku Ketua ASEAN tahun ini menyerukan dukungan negra-negara mitra terhadap solidaritas, sentralitas, dan soliditas ASEAN dalam menghadapi tantangan global.
"Kami di ASEAN berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Jokowi.
"Untuk itu, kerja sama dan dukungan nyaa dari para mitra dan tamu ASEAN sangat kami harapkan," tutup pemimpin ini.
ADVERTISEMENT