Jokowi Belum Dapat Suntikan Vaksin Ketiga

24 Agustus 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Kaltim Isran Noor saat meninjau vaksinasi COVID-19 untuk pelajar di Samarinda. Foto: Youtube/Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Kaltim Isran Noor saat meninjau vaksinasi COVID-19 untuk pelajar di Samarinda. Foto: Youtube/Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara terdengar berbincang mengenai booster (suntikan vaksin ketiga) di sela kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8).
ADVERTISEMENT
Mulai dari Gubernur Kaltim Isran Noor, Wali Kota Samarinda Andi Harun, hingga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengaku sudah mendapatkan Booster.
Sebagian pejabat mengaku mendapatkan booster dari imunoterapi sel dendritik besutan eks Menkes Terawan yang dulu disebut Vaksin Nusantara. Namun ada juga pejabat yang mengaku sudah mendapat booster dari Moderna.
Bagaimana dengan Presiden Jokowi?
Presiden mengaku hingga saat ini belum mendapatkan suntikan booster. Ini disampaikan Jokowi ketika Menhan Prabowo Subianto bertanya kepadanya apakah akan mendapat booster.
"Sudah booster semua, Pak, Presiden belum, ya?" tanya Prabowo.
"Enggak (belum -red)," jawab Jokowi pada Prabowo sebelum memantau Vaksinasi Pelajar secara daring se-Kaltim, Selasa (24/8).
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Booster Hanya Untuk Nakes
Belum ada ketentuan dari Kementerian Kesehatan booster boleh diberikan untuk masyarakat umum. Untuk itu, sebagai garda terdepan penanganan COVID-19, booster hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes).
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya kepada nakes," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan pers tertulis yang dikutip kumparan pada Jumat (13/8).
Booster diberikan kepada nakes setelah sejumlah nakes yang berada di garda terdepan, terinfeksi virus corona meskipun sudah mendapatkan vaksin lengkap pada bulan Januari-Februari 2021. Dengan suntikan ketiga, diharapkan mereka lebih terlindungi.
Catatan redaksi: Judul dalam artikel ini telah mengalami perubahan atas pertimbangan redaksi