Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Jokowi Bertemu Wakil PM Malaysia, Bahas Penculikan WNI
9 Oktober 2018 14:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
![Presiden Jokowi terima Wakil PM Malaysia, Dr Azizah di Istana Bogor, Selasa (9/10/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1539056866/po7joq7z6rxsesdtvn4w.jpg)
ADVERTISEMENT
Penculikan dua nelayan WNI di perairan Sabah menjadi salah satu topik pembahasan antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang disampaikan Jokowi kepada Wan Azizah pada pertemuan di Istana Bogor, Selasa (9/10). Di antaranya Jokowi meminta Malaysia meningkatkan keamanan agar kejadian serupa tak terulang.
"Presiden juga menyampaikan agar kerja sama peningkatan keamanan di perairan wilayah kita ditingkatkan. Dalam hal ini Presiden menyampaikan kasus terakhir yang terjadi pada dua warga negara Indonesia yang bekerja pada kapal ikan Malaysia yang diculik di perairan Sabah," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga hadir pada pertemuan itu.
"Presiden meminta perhatian otoritas Malaysia untuk meningkatkan kerja sama di dalam menjaga keamanan dalam perairan laut di wilayah masing-masing," sambung dia.
Retno mengatakan, permintaan Jokowi dicatat oleh Wan Azizah. Istri dari Anwar Ibrahim itu menyebut pemerintahnya sedang memperkuat pengamanan di laut yang berbatasan dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Beliau mencatat dengan baik dan tadi disampaikan bahwa sekarang memang sedang dibahas pengamanan dan saat ini sedang dipersiapkan patrol boat yang lebih besar dan canggih sehingga akan mampu menjaga perairan secara lebih aman," ucap Retno.
Pada September juga, tiga nelayan Indonesia berhasil dibebaskan setelah diculik selama 20 bulan oleh Abu Sayya f. Kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS ini melakukan penculikan untuk meminta tebusan dan tidak segan membunuh korbannya.