Jokowi Bicara Corona di Sidang PBB: No One Safe Until Everyone Is

23 September 2020 7:49 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.
 Foto: Lukas/ Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. Foto: Lukas/ Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya di sidang umum PBB ke-75. Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung soal pandemi corona yang tengah dihadapi hampir seluruh negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Dia menilai saat ini masih terjadi rivalitas antar negara dalam penanganan corona. Padahal seharusnya seluruh negara bersatu untuk melawan corona.
"Keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi COVID-19. Di saat seharusnya kita semua bersatu padu, bekerjasama melawan pandemi, yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam," kata Jokowi dalam pidatonya, Rabu (23/9).
Suasana saat Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB di Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat. Foto: Kementerian Luar Negeri
Menurutnya, seluruh negara harusnya saling membantu, sebab pandemi tak bisa dilalui sendirian. Pandemi baru akan berhasil diselesaikan jika semua negara bebas dari corona. Kalau tidak, maka tak menutup kemungkinan penyebaran terjadi lagi.
"Kita tahu dampak pandemi ini sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan, maupun sosial ekonomi. Kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one is safe until everyone is," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir, pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," lanjutnya.