Jokowi Bicara Tantangan TNI ke Depan: Tensi Geopolitik Semakin Memanas

5 Oktober 2024 9:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi menaiki mobil maung rantis dalam upacara peringatan HUT TNI ke-79 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). Foto: Youtube/Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi menaiki mobil maung rantis dalam upacara peringatan HUT TNI ke-79 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). Foto: Youtube/Puspen TNI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi berikan pesannya pada TNI di HUT ke-79 TNI di Monas, Jakpus pada Sabtu (5/10). Menurutnya, salah satu tantangan TNI adalah tensi geopolitik yang kian memanas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perkembangan iptek juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. Oleh sebab itu, TNI harus siap dengan perkembangan siber yang dapat menjadi ancaman.
“Karena tantangan ke depan memang tidak semakin mudah. Iptek berkembang semakin cepat, ancaman siber semakin berbahaya,” ujarnya pada amanat upacara HUT TNI.
“Tensi geopolitik semakin memanas. Belum lagi perang yang tidak hanya konvensional, tapi juga perang ekonomi dan perang dagang,” ucapnya.
Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi menaiki mobil maung rantis dalam upacara peringatan HUT TNI ke-79 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). Foto: Youtube/Puspen TNI
Jokowi kemudian meminta TNI untuk selalu siap siaga serta terus perbaiki diri dan cepat dalam beradaptasi pada perkembangan zaman.
“Itu semua harus disikapi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, oleh karena itu TNI harus terus memperbaiki diri, terus mengikuti perkembangan zaman, terus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, termasuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, TNI tak bisa bekerja sendiri. Ia minta, TNI untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Namun demikian, TNI tentu tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi, kerja sama dengan berbagai pihak sangat penting, baik dengan institusi pemerintah-hukum untuk menjaga stabilitas, dengan perguruan tinggi untuk terkait iptek, maupun pelaku-pelaku industri untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri,” pungkasnya.
Selain itu, di dalam negeri, Jokowi berpesan pada TNI untuk siap dalam hadapi dua event besar, yaitu transisi pemerintahan dan pilkada serentak.
“Terakhir, ke depan kita akan menghadapi dua event besar. Di 20 Oktober ini transisi pemerintahan nasional, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” ujarnya.
“Kemudian di bulan November akan ada Pilkada serentak kepala daerah yang akan diadakan di 508 kabupaten dan kota serta 37 provinsi,” tuturnya.
Jokowi, Gibran, Prabowo, tiba di acara HUT ke-79 TNI. Foto: Youtube/ Puspen TNI
Ia pun meminta pada TNI untuk menjaga stabilitas dan dukung penuh transisi pemerintahan dari pihak-pihak yang berpotensi mengganggu.
ADVERTISEMENT
“Jaga betul stabilitas, dukung penuh transisi pemerintahan, pastikan proses transisi berjalan dengan baik dan lancar. Jangan sampai ada pihak yang berpotensi mengganggu keamanan negara. Dukung penuh perencanaan Pilkada, jaga netralitas, jaga situasi agar tetap kondusif,” ujarnya.