Jokowi Buka ASEAN IIDC 2023: Dunia Makin Tak Religius, 29% Agnostik dan Ateis

7 Agustus 2023 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi resmikan pembukaan ASEAN IIDC 2023 di Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi resmikan pembukaan ASEAN IIDC 2023 di Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference atau Konferensi Dialog Antarbudaya dan Antaragama 2023 di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (7/8).
ADVERTISEMENT
Dalam pidato sambutan, Jokowi mengungkapkan Indonesia adalah negara yang masyarakatnya paling percaya dengan Tuhan dan angkanya tertinggi di dunia.
Jokowi juga mengutip hasil riset lembaga riset asal AS, Pew Research Center, berjudul The Global God Divide yang dirilis Juli 2020.
"Ini menurut Pew Research Center, 96 persen responden di Indonesia meyakini bahwa moral yang baik ditentukan kepercayaan kepada Tuhan," kata Jokowi.
Menurut riset Pew, 96% warga RI percaya Tuhan. Foto: pewresearch.org
Tapi di sisi lain, masyarakat dunia semakin tidak religius. Hal ini terlihat dari 29 persen masyarakat dunia yang menyatakan mereka agnostik dan ateis.
"Masyarakat dunia mulai semakin tidak religius. Survei dari IPSOS Global Religion Tahun 2023 terhadap 19.731 orang dari 26 negara di dunia menunjukkan 29 persen menyatakan bahwa mereka agnostik dan ateis," jelas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmikan pembukaan ASEAN IIDC 2023 di Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
Meski demikian, Jokowi meyakini kepercayaan terhadap agama di ASEAN semakin kuat. Indonesia, contohnya, telah berhasil mempertahankan tradisi toleransi yang kuat.
"Di tengah keberagaman budaya dan agama, Indonesia mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola keragaman, etnisitas, suku, budaya, agama, dan kepercayaan," ucap dia.
"Oleh karena itu, saya yakin masyarakat ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia, mampu jadi caring and sharing community. Bukan hanya epicentrum of growth tapi juga jadi epicentrum of harmony yang menjaga stabilitas kawasan dan perdamaian dunia," pungkasnya.
Jokowi kemudian memukul gong tanda dimulainya forum dialog antaragama dan perdamaian yang berlangsung 2 hari ke depan.
Dalam pembukaan ini, terlihat Ketua Umum PBNU Gus Yahya, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Menag Gus Yaqut serta Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Hadir juga Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dan juga para pemuka lintas agama.
ADVERTISEMENT