Jokowi Buka Munas LDII: Jangan Eksklusif dan Menjauh dari Kelompok Islam Lain

7 April 2021 10:32 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi membuka Munas ke-IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung pentingnya toleransi dalam menghormati dan menghargai perbedaan beragama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sikap toleran adalah sebuah keharusan. Saling menghargai segala perbedaan termasuk perbedaan keyakinan, saling menghormati dan belajar dari orang lain sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan," kata Jokowi, Rabu (7/4).
Menurut Jokowi, sikap tertutup dan eksklusif tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika dan akan memicu meningkatnya intoleransi.
"Praktik keagamaan yang eksklusif dan tertutup harus kita hindari karena akan memicu penolakan-penolakan dan pertentangan," tegasnya.
Ilustrasi berdoa umat islam. Foto: Shutterstock
Jokowi mengajak LDII untuk tidak menjauh dari kelompok-kelompok Islam lainnya. Ia meminta LDII selalu terbuka dengan perbedaan pandangan Islam yang dianut oleh kelompok lain.
"Jangan ada sedikit pun pandangan untuk menjauh dari kelompok-kelompok Islam yang lainnya. Kita harus berpedoman pada ajaran keagamaan yang sejuk, ajaran yang ramah, pantang toleransi, serta menjauhi sikap yang tertutup, sikap yang eksklusif, dan pemerintah tidak akan membiarkan tumbuhnya sikap-sikap tidak toleran," tegasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Jokowi mengajak jajaran dan pimpinan LDII untuk menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial beragama dan terbuka terhadap perbedaan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong moderasi beragama.
"Sikap yang tidak toleran apalagi yang disertai kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari bumi pertiwi Indonesia. Sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan tidak boleh ada," pungkasnya.