Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi dan Cerita soal Iriana di Asian Games: Tak Ada Stunwoman
24 Oktober 2018 21:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Penggunaan stuntman dalam video Presiden Joko Widodo menunggangi motor sempat menjadi perbincangan luas. Jokowi mengaku heran dengan keriuhan stuntman itu, sebab video tersebut merupakan hiburan.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam pembukaan Internasional Young Moslem Woman Forum (IYMWF), Jokowi tak hanya bercerita tentang keheranannya itu. Ia mengungkapkan, sebenarnya ia ingin mengajak serta Ibu Negara Iriana Jokowi dalam video tersebut.
"Di dalam pembukaan Asian Games, sebenarnya saya ingin mengajak Bu Jokowi," ungkap Jokowi dalam sambutannya di Grand Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (24/10) malam.
"Tapi karena enggak ada stuntwoman-nya enggak jadi," ujar Jokowi disambut tawa peserta pembukaan.
Lebih lanjut, Jokowi menceritakan prestasi atlet yang meraih 31 medali emas dan menempatkan Indonesia di peringkat keempat di Asian Games 2018. Terutama prestasi dari atlet-atlet perempuan yang usianya masih muda.
"Sangat bangga sekali, spiderwoman dari Indonesia, Aries Susanti. Ada juga ratu Wushu Asia, Lindswell Kwok, siapa yang berani sama dia," ujarnya.
Acara IYMWF 2018 diinisiasi oleh Pimpinan Pusat Fatayat NU. IYMWF akan diselenggarakan mulai 24 hingga 26 Oktober di Jakarta. Dalam acara pembukaan ini juga hadir sejumlah duta besar dari negara sahabat.
ADVERTISEMENT
Pada IYMWF ini akan diisi dengan seminar yang pembicaranya berasal dari dalam dan luar negeri. Lima tema yang didiskusikan yakni kepemimpinan, pendidikan inklusif, pemberdayaan ekonomi, kesehatan perempuan, dan media digital.
Namun selain seminar, IYMWF juga menghadirkan pameran kebudayaan Islam dari beberapa negara dan pertunjukan budaya. Lalu pada akhir kegiatan akan ada field trip ke Gedung PBNU, Muhammadiyah, TMII, dan pesantren.