Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jokowi dan Ketum KKIR-KIB Gelar Pertemuan Tertutup 1 Jam, Bahas Koalisi Besar
2 April 2023 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan lima ketua umum partai politik pendukungnya bersilaturahmi di Kantor DPP PAN siang ini. Pertemuan banyak membahas Pilpres dan koalisi.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Minggu (2/4), Jokowi bertemu tertutup Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, serta Ketum PKB Muhaimin Iskandar selama 1 jam.
Sebelum bertemu secara tertutup, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat melempar kode usulan koalisi besar. Ia menyebut 'Koalisi Kebangsaan' yang dikomando Jokowi jelang 2024 bisa menjadi koalisi yang kokoh untuk meneruskan pemerintahan saat ini.
Lantas, apakah pertemuan tersebut membahas koalisi besar gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra-PKB) dan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP)?
Usai pertemuan, Jokowi mengakui ada pembahasan koalisi besar. Tetapi, ia mengaku hanya mendengarkan.
"Nanti [koalisi besar] ditanyakan urusan itu kepada ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada. Jangan ditanyakan kepada saya. Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Namun, Jokowi tak menampik bahwa gabungan KKIR dan KIB cocok. Ia menyadari perlu koalisi besar untuk membangun bangsa.
"Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi usai pertemuan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).
"Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik. [Nama capres tanyakan] ke ketua-ketua partai," imbuh dia.
Sementara itu, Prabowo juga mengakui KKIR dan KIB kini makin satu frekuensi. Sehingga ia terbuka dengan potensi gabungan koalisi tersebut jelang 2024.
"Ada. Ternyata ada [kesepakatan]. Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang. Ya kan?" kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens," tandas dia.