Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Jokowi dan PM Kanada Bertemu, Bahas Kerja Sama Ekonomi hingga Kondisi Myanmar
20 Mei 2023 12:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta dukungan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau , terkait perjanjian kerja sama ekonomi kedua negara. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan PM Trudeau di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang.
ADVERTISEMENT
"Mohon dukungan Yang Mulia terkait penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, realisasi investasi Pension Funds Kanada yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara, pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia," kata Jokowi, Sabtu (20/5).
Selain itu, Jokowi juga berharap terjadinya percepatan terhadap realisasi pengembangan bandara hijau di Kalimantan Utara, eksplorasi dan pengayaan logam tanah jarang, serta pembentukan satuan tugas bilateral. Jokowi pun mengapresiasi dukungan negara-negara G7, termasuk Kanada dalam membantu transisi energi Indonesia.
"Saya harap dukungan dana USD 20 miliar dapat segera direalisasikan tapi tidak dalam bentuk utang," ujarnya.
Terkait ketahanan pangan, Jokowi mendorong implementasi kesepakatan antara BUMN Indonesia dan Canadian Commercial Corporation terkait pasokan potas dan gandum.
ADVERTISEMENT
Masalah Myanmar turut dibahas dalam pertemuan Jokowi PM Trudeau. Jokowi menyampaikan, KTT ASEAN-Kanada akan digelar pada September tahun 2023 mendatang di Indonesia.
"Sampai jumpa di Jakarta, PM Trudeau," pungkas Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto.