Jokowi Desak Kekerasan di Myanmar Dihentikan

19 Maret 2021 11:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden RI Joko Widodo mendesak kekerasan di Myanmar dihentikan. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kian memburuknya keadaan di Negeri 1000 Pagoda.
ADVERTISEMENT
“Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan,” ucap Presiden Jokowi dalam keterangan pers virtual pada Jumat (19/3).
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta pihak bertikai di Myanmar mendepankan dialog untuk menyelesaikan persoalan.
“Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi Myanmar, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar,” kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan rasa duka dan simpati yang dalam dari Indonesia untuk korban dan keluarga korban kekerasan di Myanmar. Menurutnya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat wajib menjadi prioritas utama.
Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan rombongan Amien Rais, membahas laporan Komnas HAM, di Istana Presiden, Selasa (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi berencana akan melakukan perbincangan dengan Sultan Brunei Darussalam untuk melaksanakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN secepatnya.
“Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam, ketua ASEAN, agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar.
Para pengunjuk rasa berada di belakang barikade yang diselimuti gar air mata selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (3/3). Foto: STR/AFP
Myanmar dilanda krisis usai kudeta pemerintahan sipil dilakukan oleh militer Myanmar pada 1 Februari lalu. Kudeta ini menuai protes dari warga. Protes berujung kekerasan yang mengakibatkan ratusan orang terluka.
ADVERTISEMENT