Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Jokowi di Deli Serdang: Ngasih Tebak-tebakan-Bicara Politik yang Makin Hangat
20 Agustus 2023 8:40 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri dua agenda di Sumatera Utara, yaitu Pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Rakernas Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
ADVERTISEMENT
Dalam dua acara itu, Jokowi berbicara banyak hal mulai dari situasi politik jelang Pemilu 2024 hingga memberikan tebak-tebakan kepada peserta yang hadir. Seperti apa? Berikut yang telah kumparan rangkum:
Jokowi: Tak Ada Gunanya Nilai di Sekolah 10 Kalau Moral 0
Presiden Jokowi mengingatkan pelajar Muhammadiyah mengenai pentingnya moral. Dalam sambutannya, Jokowi memberikan banyak gambaran tentang kondisi anak muda saat ini yang serba digital.
Menurutnya, generasi muda tak hanya butuh keunggulan pengetahuan saja. Tapi budi pekerti serta moral.
"Bukan hanya menguasai iptek, tapi juga memiliki budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan. Tidak ada gunanya nilai sekolah sepuluh, enggak ada gunanya kalau moralnya nol, budi pekertinya tidak baik," kata Jokowi, Sabtu (19/8).
ADVERTISEMENT
Jokowi: Saat Ini Serba Digital, ke Mana-mana Bawa HP
Jokowi juga mengungkapkan bagaimana dunia sedang dilanda disrupsi teknologi karena semua aspek serba digital. Kondisi serba teknologi itu berpengaruh pada kebiasaan anak muda, sehingga keberadaan smartphone jadi penting.
"Makanya yang namanya smartphone, yang namanya HP itu menjadi sangat penting. Orang dahulu kalau pergi enggak bawa dompet itu bisa panik, bisa bingung, dan mesti pulang kembali kalau ketinggalan ambil dompetnya. Tapi kalau anak-anak muda sekarang ke mana-mana bawanya cuma satu, smartphone, HP, all in once," paparnya.
Jokowi soal Kasih Arahan Capres di 2024: Tanyakan pada Angin
Jokowi kembali memberikan komentar soal isu yang menyebut mengarahkan Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto. Ditambah lagi, Jokowi sempat menyinggung julukan 'Pak Lurah' di Sidang Tahunan MPR/DPR.
ADVERTISEMENT
"Ya, kalau apa, kalau memang suaranya seperti itu, ditanyakan kepada angin aja," kata Jokowi.
Jokowi soal Tahun Politik: Kompetisi Boleh Saja, tapi Jangan Sikut-sikutan
Lebih lanjut, Jokowi menyebut situasi politik di Indonesia mulai memanas. Ia pun mengingatkan bahwa menang dan kalah dalam sebuah kompetisi adalah hal yang biasa.
"Walaupun kita berkompetisi dalam tahun politik ini, kawan adalah kawan. Kalau racing, kalau balapan boleh-boleh saja, tapi jangan sikut-sikutan apalagi tendang-tendangan. Kita ini saudara sebangsa dan setanah air," ungkapnya di Rakernas GAMKI.
Jokowi: yang Panas Justru Antar Kawan Sendiri
Jokowi mengatakan, situasi politik yang panas karena sudah ada yang saling memanas-manasi. Bahkan, yang saling memanasi adalah kawan sendiri.
"Karena seperti yang saya sampaikan saat pidato kenegaraan, situasi di tahun politik sudah mulai 'hangat kuku' dan cenderung menghangat, cenderung memanas, tapi belum panas. Dan repotnya sudah panas, itu justru antar kawan sendiri dan mulai saling panas memanasi. Maka saya minta DPP GAMKI ikut mendinginkan situasi di lapangan kalau hal-hal yang panas," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi Kasih Tebak-tebakan: Rambut Putih Namanya Uban, Rambut Hijau Namanya Apa?
"Coba didengarkan, rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalau rambut hijau namanya apa?" tanya Jokowi saat memberikan tebak-tebakan di Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Jokowi pun menunjuk seorang pelajar bernama Aryo Prasetyo.
"Saya asli Depok, cuma saya sekarang lagi merantau, eh bukan merantau, lagi di Bangka Belitung dan saya adalah perwakilan PD IPM Pangkal Pinang. Langsung dijawab boleh, Pak?" kata Aryo.
"Jawab, tapi dengarkan dulu langsung jawab. Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, rambut hijau namanya apa?" tanya Jokowi lagi.
"Rambutan belum mateng, Pak," jawab Aryo.