Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi di HUT ke-77 TNI: Bicara Essential Force hingga G20
6 Oktober 2022 8:40 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara HUT Ke-77 TNI. Upacara digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10).
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam upacara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Menhan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para Kepala Staf AD, AU dan AL dan pejabat negara lainnya.
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan krisis dunia yang masih melanda, termasuk ke Indonesia.
“Saat ini situasi dunia sedang menghadapi tantangan yang sangat berat, sangat berat. Setelah pandemi COVID-19 mereda, dunia saat ini diterpa krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial,” kata Jokowi.
Perang Rusia dan Ukraina juga, lanjut Jokowi, semakin memperparah keadaan. Situasi ekonomi dunia dipenuhi dengan ketidakpastian dan geopolitik dunia yang semakin memanas.
ADVERTISEMENT
“Dalam menghadapi situasi itu, kita bangsa Indonesia harus terus hati-hati dan waspada,” ujar Jokowi.
“Perkokoh persatuan dan kesatuan nasional, perkokoh perdamaian dan gotong royong, saling bahu membahu, kompak, agar Indonesia bisa menghadapi krisis dunia yang sangat berat ini,” tegas Jokowi.
Kita Tunjukkan G20 Hasilkan Solusi Konkret Krisis Dunia
Sebagai presidensi G20, Jokowi mengingatkan Indonesia juga diberikan kepercayaan untuk memberikan kontribusi pada dunia terkait penanganan krisis.
"Indonesia juga dipercaya sebagai anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) dan tahun depan Indonesia akan menjadi ketua ASEAN," kata Jokowi.
"Kita harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kepemimpinan Indonesia di G20 bisa menghasilkan aksi dan solusi yang konkret agar krisis dunia tidak berlanjut dan membangun dunia yang lebih mampu menghadapi tantangan ke depan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri untuk bersinergi menyukseskan berbagai agenda-agenda nasional soal penanganan krisis pangan, energi, hingga finansial.
"Bantu kemandirian pangan, pengendalian inflasi, jaga pertahanan dan keamanan agar masyarakat bisa berkarya optimal dalam menghadapi berbagai macam tantangan-tantangan yang ada," pesan Jokowi.
Jokowi Dorong TNI Secara Bertahap Penuhi Minimum Essential Force
Kebutuhan alutsista menjadi penting bagi pertahanan Indonesia dan terus diupayakan pemerintah. Presiden Jokowi pun mendorong agar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dapat berusaha maksimal untuk mencapai target Minimum Essential Force (MEF).
MEF merupakan amanat pembangunan nasional bidang pertahanan keamanan yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014 sesuai Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010.
”Di tengah tantangan bangsa yang kompleks, saya minta TNI tetap harus meningkatkan profesionalitasnya. TNI harus terus secara bertahap melanjutkan pemenuhan minimum essential force [MEF],” ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal menambah kekuatan pertahanan negara, Jokowi menilai pemenuhan MEF harus selaras dengan sejumlah program pembangunan nasional termasuk program bela negara yang belakangan gencar disampaikan pemerintah melalui Kementerian Pertahanan.
”Pembangunan kekuatan perlu terus selaras dengan pembangunan nasional dan program bela negara perlu dilanjutkan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara sesuai dengan pancasila dan UUD 1945,” ucap Jokowi.
Karenanya dalam momen HUT TNI ini, Jokowi berpesan agar TNI dapat terus bertumbuh sebagai pilar utama negara dalam urusan pertahanan.
Agar tujuan itu tercapai, Jokowi meminta seluruh prajurit TNI dapat terus menjadi prajurit yang mampu mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya. Termasuk profesional dalam menjalankan tugasnya.
Canda Jokowi ke TNI di Perbatasan: Tunjangan Cukup? Jangan Takut Sama Panglima
Jokowi di sela peringatan HUT ke-77 TNI di Istana Kepresidenan Jakarta sempat melakukan dialog dengan para prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan RI.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengajak dialog para prajurit yang bertugas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Pos Kabaruan Sulawesi Utara, PLBN Sota, dan Pos PLBN Motaain NTT.
Seorang komandan pos berpangkat letkol infanteri dari Satfas Pam Puter Pulau Talaud melaporkan kepada Jokowi ada 42 prajurit TNI yang bertugas di Pos Kabaruan Sulawesi Utara.
"Saat ini sedang melaksanakan tugas di wilayah Kepulauan Talaud. Izin melaporkan situasi dalam keadaan aman. Selanjutnya mohon petunjuk dan arahan," kata komandan itu.
Jokowi kemudian menanyakan apakah terdapat bandara perintis di wilayah tersebut. Komandan itu menjawab bahwa di sana terdapat bandara.
Setelah itu, Jokowi juga menanyakan terkait kegiatan belanja para prajurit. Prajurit TNI mengaku belanja untuk keperluan sehari-hari bisa dilakukan di Talaud.
ADVERTISEMENT
Jokowi menanyakan apakah tunjangan sebagai prajurit TNI sudah memenuhi kata cukup. Prajurit menjawab bahwa tunjangannya cukup.
Eks Wali Kota Solo itu lantas menggoda bahwa prajurit tersebut tidak berani untuk menyebut tunjangan yang diberikan negara tidak cukup.
ADVERTISEMENT
"Yang di Talaud tunjangan cukup?" tanya Jokowi.
"Siap. Cukup, Bapak," jawab seorang kolonel infanteri.
"Enggak ada yang berani bilang cukup," timpal Jokowi.
Jawaban serupa sempat disampaikan oleh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG sektor selatan Merauke di PLBN Sota. Saat ditanya Jokowi, prajurit itu mengaku kalau tunjangannya cukup.
"Siap. Untuk tunjangan cukup," jawab prajurit itu.
"Benar? Enggak usah takut dengan Panglima," kata Jokowi lagi.
"Siap. Cukup, Bapak," jawab prajurit.