Jokowi di Pidato Kenegaraan: RI Punya Potensi Besar di Sektor Energi Hijau

16 Agustus 2024 11:05 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).  Foto: Youtube/MPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau. Indonesia, kata Jokowi, juga tak ingin kehilangan momentum itu.
ADVERTISEMENT
"Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi," kata Jokowi dalam pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8).
Jokowi mengatakan ke depannya, Indonesia harus mengambil bagian dari dunia yang kini sudah melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap.
Presiden Jokowi resmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan IKN, Rabu (14/8/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
"Transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat," ujar Jokowi.
Pidato kenegaraan ini juga merupakan pidato terakhir Jokowi sebagai Presiden RI. Di akhir pidato, Jokowi mengatakan dia dan Ma'aruf Amin mengucapkan maaf kepada masyarakat.
"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf," kata dia.
ADVERTISEMENT