Jokowi Dilarang ke Kediri: Antara Mitos, Bercanda, hingga Dipercaya

18 Februari 2020 7:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kediri, Jawa Timur, punya kesan tersendiri bagi sejumlah pihak. Bagi yang percaya, wilayah yang dilalui Sungai Brantas tersebut sarat dengan mitos: Siapa saja Presiden yang menginjakkan kaki di Kediri akan lengser sebelum waktunya.
ADVERTISEMENT
Mitos tersebut termasuk yang diyakini Seskab Pramono Anung. Di hadapan para kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadien, Lirboyo, kader PDIP itu berkelakar melarang Presiden Jokowi datang ke Kediri.
"Ngapunten (maaf), Kiai, saya termasuk orang yang melarang Pak Presiden untuk berkunjung di Kediri," ucap Pramono Anung saat menghadiri peresmian rusunawa di Ponpes Lirboyo, Kediri, Sabtu (15/2).
Namun, ucapan tersebut bukan dalam arti serius. Pramono menyampaikan hal itu dalam konteks bercanda. Pernyataan tersebut terlontar merespons sambutan Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus.
Sebelum Pramono memberi sambutan, Abdullah menyampaikan, ada mitos yang selama ini sudah melegenda yakni, presiden dan Wakil Presiden jika ke Kediri harus datang dulu ke makam Syekh Al Wasil Syamsuddin alias Mbah Wasil di Istana Gedong. Selama ini Syekh Wasil dianggap lebih dulu dibanding para wali.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Pramono menegaskan, pernyataannya di hadapan sejumlah santri, kiai hingga Menteri Perhubungan Budi Karya, juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, semata-mata hanya candaan, bukan hal yang serius.
"Saya menyampaikan itu dalam konteks bercanda. Kan di sini (kalangan NU), karakternya memang demikian," ucap Pramono, Senin (17/2).
Pramono mengaitkan hal tersebut dengan 'mitos' Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kemudian lengser setelah berkunjung ke Kediri.
Presiden Terdahulu
Tiga menteri menghadiri acara peresmian rusunawa untuk santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Foto: ANTARA Jatim/Ach
Lengsernya Presiden Sukarno, BJ Habibie, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sering dikait-kaitkan dengan mitos tersebut. Gus Dur, misalnya, lengser karena dimakzulkan MPR pada 23 Juli 2001. Tiga hari sebelumnya, Gus Dur mengunjungi Pondok Pesantren Lirboyo.
Entah kebetulan atau tidak, klaim tersebut menjadi perbincangan seiring berjalannya waktu. Namun yang jelas, mitos keangkeran Kediri bagi para presiden benar-benar ada dan sudah kadung mengakar.
ADVERTISEMENT
Netizen ramai memperbincangkan, alasan Pramono melarang Presiden Jokowi berkunjung ke Kediri dengan kutukan di era Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.
Pernyataan Pramono tersebut rupanya diamini oleh kader lainnya yakni Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
"Bahwa Presiden kemudian diingat pada tingkat pemerintahan nasional seperti yang disampaikan Pak Pram, saya setuju 100 persen itu," kata Said saat dimintai tanggapan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
"Karena ini kultur Jawa, betul-betul ini urusan kultur, bukan urusan apa pun bahwa ada legenda seperti ini di Kediri ini, kerajaan tumbang terus menerus jadi legenda masyarakat," jelasnya.
Masjid Menara Kudus. Foto: Shutter Stock
Kediri tampaknya bukan satu-satunya lokasi yang sarat mitos yang tak sedap bagi para penguasa. Di Kudus, Jawa Tengah, misalnya, ada mitos bahwa penguasa disebut akan kehilangan jabatannya bila datang ke Masjid Menara Kudus.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Masjid itu merupakan peninggalan Sunan Kudus dan telah berdiri sejak tahun 1549.
Masyarakat setempat percaya, Sunan Kudus sudah memasang Rajah Kalacakra di gerbang masjid. Konon, Rajah itu bisa menghilangkan kekuatan seseorang, bahkan Presiden sekalipun.
Terlepas dari kontroversi benar atau tidaknya mitos tersebut, Pramono menegaskan Presiden Jokowi sendiri tak pernah takut berpergian ke mana pun, termasuk ke Kediri. Ia menyebut bahkan Jokowi berani mengunjungi Afghanistan pada akhir Januari 2018.
"Kan kita tahu presiden kita ini tidak takut ke mana-mana. Mau ke mana saja, ke Afghanistan saya juga mendampingi apalagi hanya ke Kediri. Saya melihat berita sudah melenceng jauh dari substansi awal," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
Pramono mengatakan, jika ada undangan dari Kediri untuk meminta Presiden Jokowi hadir, dia menyebut Jokowi akan memenuhinya.