Jokowi: Diplomasi Harus Hasilkan Uang, Tak Boleh Buang Uang

12 Februari 2018 11:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo hadiri Raker Keppri (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo hadiri Raker Keppri (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membuka rapat kerja kepala perwakilan RI (KEPRI) pada 2018. Dalam pertemuan yang dihadiri seluruh Duta Besar RI di luar negeri, Jokowi meminta diplomat Indonesia dapat menghasilkan uang dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang ditekankan Jokowi adalah para perwakilan Indonesia mesti bekerja sesuai perkembangan zaman dan terpenting tidak menghambur-hamburkan anggaran.
"Oleh karena itu, tindakan baru reformasi harus terus kita sesuaikan dengan tantangan zaman yang ada," sebut Jokowi di Gedung Pancasila, kompleks Kementerian Luar Negeri, Senin (12/2).
"Diplomasi yang cepat, responsif, tanggap, bukan diplomasi lagi yang membuang uang, tapi diplomasi yang menghasilkan uang," sambung dia.
Pernyataan Jokowi senada dengan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia dalam masa pemerintahannya yaitu diplomasi ekonomi. Seluruh perwakilan RI diminta untuk terus memperkuat diplomasi ekonomi dengan cara meningkatkan perdagangan antar negara serta investasi.
Di samping itu, Jokowi juga mengingatkan kepada para kepala perwakilan untuk selalu menjunjung tinggi perlindungan WNI yang ada di wilayahnya bertugas dan mendorong terciptanya perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
"Diplomasi yang berpihak pada perlindungan warganya di luar negeri, diplomasi yang tidak akan mundur seinci pun untuk membela kedaulatan negaranya. Diplomasi yang dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia," ucap Jokowi.