Jokowi: FIR Jadi Momentum Modernisasi Peralatan Navigasi dan SDM Indonesia

8 September 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan di Pasar Cicaheum Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan di Pasar Cicaheum Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengesahan perjanjian Flight Information Region (FIR) antara Indonesia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, kesepakatan FIR antara Indonesia-Singapura merupakan langkah maju pengakuan internasional atas ruang udara Indonesia.
"Yang sekaligus meningkatkan jaminan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta bisa meningkatkan pendapatan negara bukan pajak," kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (8/9).
Jokowi juga menyebut, kesepakatan FIR ini menjadi momentum Indonesia untuk memodernisasi peralatan dan SDM penerbangan Indonesia.
"Dan hal ini bisa jadi momentum untuk modernisasi peralatan navigasi dan penerbangan SDM Indonesia," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Marimves Luhut Binsar Panjaitan optimistis kesepakatan FIR ini semakin memperlihatkan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan berdaulat. Ia pun yakin Dirjen Penerbangan Udara Kemenhub diisi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya.
"Tadi Presiden sudah memerintahkan kita akan memperbarui alat-alat canggih kita sehingga kita tidak akan ada masalah di situ," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Menhub Budi Karya Sumadi menambahkan, kesepakatan FIR ini menunjukkan bahwa navigasi Indonesia sama baiknya dengan navigasi negara lain.
"Ini terbukti bahwa bukan daerah situ saja kita mengontrol FIR Jakarta, FIR Makassar, dan itu bisa berjalan dengan baik. Jadi bahwa itu terjadi suatu limpahan dengan serta merta kita bisa melaksanakan itu dan kita sudah mampu. Satu negara besar yang mengelola jumlah pesawat yang besar dan mampu dengan baik," pungkasnya.