Jokowi Geram Konser Taylor Swift-Coldplay di Singapura: Perizinan Kita Ruwet!

24 Juni 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam acara peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Tribrata Ballrom, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam acara peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Tribrata Ballrom, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyoroti konser musik internasional Taylor Swift dan Coldplay di Singapura beberapa waktu lalu. Coldplay konser selama 6 hari di Singapura pada akhir Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Taylor Swift menggelar konser di Singapura pada Maret 2024. Singapura menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang menyelenggarakan konser ini.
"Kita tahu yang baru saja diselenggarakan Taylor Swift di Singapura, di bulan Maret diselenggarakan di Singapura dan Singapore adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu (konser Taylor Swift)," kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6).
Reaksi para penggemar penyanyi AS Taylor Swift, alias Swifties, saat menonton film konser "Taylor Swift: The Eras Tour" di bioskop di Beijing. Foto: Richard A.Brooks / AFP
Jokowi menuturkan, sebagian besar penonton konser Taylor Swift di Singapura adalah penduduk Indonesia. Ini yang menjadi masalah dan disorot Jokowi.
"Yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang Indonesia karena penggemar Taylor Swift kalau kita lihat di Spotify, Indonesia itu 2,2 juta orang, diselenggarakan selama 3 jam setiap harinya dan dihadiri 360 ribu orang berbondong-bondong ke Singapura," ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya pastikan separuh itu orang Indonesia dan mungkin ada yang di sini nonton ke sana," tambah dia.
Group musik asal Inggris, Coldplay konser untuk pertama kalinya di Indonesia, Rabu (15/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Eks Wali Kota Solo ini juga menyoal Coldplay yang sukses menyelenggarakan konser 6 hari di Singapura. Sementara di Indonesia, band asal Inggris ini hanya menggelar konser sehari saja di GBK.
"Saya ingat konser Coldplay Indonesia dapat, tapi hanya 1 hari, hanya 1 hari. Singapura dapat 4 hari penuh tambah lagi jadi 5 hari, tambah lagi jadi 6 hari," ucap Jokowi.
"Sekali lagi, yang nonton itu separuh itu dari Indonesia, saya pastikan lebih dari separuh lebih dari Indonesia karena tiketnya itu 20 menit saja sudah habis," tutur dia.
Jokowi menekankan, banyak artis luar negeri tidak mau konser di Indonesia karena masalah perizinan. Ia tidak mau masalah perizinan dibuat sulit.
ADVERTISEMENT
"Tapi mau tambah gak bisa (konser Coldplay di Indonesia) Saya tanya kenapa? Karena perizinan kita ruwet," tegas dia.
"Kenapa sih selalu yang menyelenggarakan Singapura? Ya karena kecepatan melayani dalam mendatangkan artis-artis tadi, dukungan pemerintah baik itu kemudian akses keamanan dan lain-lain," tambah dia.
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo menonton pagelaran musik bertajuk konser kebangsaan, membumikan Pancasila dari NTT untuk Nusantara di Kabupaten Ende, NTT. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Padahal Jokowi menyebut, dari segi infrastruktur, Indonesia tidak kalah dari Singapura. Menurutnya, imbas konser ini berdampak besar terhadap ekonomi
"Objek pariwisata di Indonesia memang kalau dibandingkan negara yang saya sampaikan sebetulnya masih sangat bagus-bagus yang ada di Indonesia," kata Jokowi.