Jokowi: Ibu Kota ke IKN Bukan Gagasan Saya, Sudah dari Bung Karno Tahun 1960

22 Februari 2023 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (25/10/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (25/10/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali menyinggung pentingnya ibu kota negara pindah dari Jakarta menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi mengatakan, sebagai negara besar, Indonesia juga ingin seperti AS yang mempunyai New York dan Washington DC.
ADVERTISEMENT
"Kenapa Indonesia tidak [bisa] memiliki Jakarta dan memiliki [Ibu Kota] Nusantara?" kata Jokowi di Muktamar ke-18 Pemuda Muhammadiyah, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2).
Jokowi mengatakan, pemerataan perlu dilakukan agar pembangunan Indonesia tidak terus-terusan Jawasentris. Apalagi, Jawa sudah sangat sesak.
"Semuanya ada di Jawa. [PDB] 58% dan 56% penduduk Indonesia itu ada di Jawa. Betapa sangat padatnya pulau Jawa," tuturnya.
Jokowi kemudian mengingatkan pemindahan ibu kota bukanlah gagasannya. Ia mengatakan, hanya melanjutkan gagasan pemindahan ibu kota yang sudah lebih dulu dicanangkan Presiden ke-1 Sukarno.
"Kita pindah ke Ibu Kota Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak Bung Karno tahun 1960 Bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangka raya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski pada akhirnya titik yang dipilih bukan di Palangka raya, namun Jokowi mengatakan yang terpenting dari pemindahan ibu kota bukan sekadar memindahkan fisik. Tapi memindahkan budaya kerja dan pola pikir.
"Kita ingin memindahkan budaya kerja baru, ingin memindahkan pola pikir yang baru di ibu kota ini karena sistemnya sejak awal kita bangun, SDM-nya sejak awal kita siapkan. Sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota yang negara lain tidak memiliki," ujarnya.
Jokowi menyadari pembangunan IKN tidak bisa selesai dalam waktu cepat. Ia memprediksi, IKN baru bisa selesai dalam 15-20 tahun ke depan.
"Tapi kita harus berani memulainya. Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet. Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT