Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi: Indonesia Negara Paling Aktif dalam Korupsi, Mayoritas Suap
11 Desember 2017 10:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka peringatan Hari Korupsi Sedunia dan Seminar Anti-korupsi 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi menyoroti maraknya kasus korupsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling aktif dalam kasus korupsi," ungkap Jokowi di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/12).
Jokowi menyebutkan, sejak tahun 2004 hingga saat ini tercatat ada 12 gubernur, 64 bupati dan walikota, serta 2 gubernur Bank Indonesia yang terjerat kasus korupsi. Jumlah itu, menurut Jokowi, belum ditambah pejabat DPR dan DPRD yang juga melakukan tindak pidana korupsi.
"Dan mayoritas adalah kasus penyuapan. Tapi yang mengherankan, dari waktu ke waktu pejabat yang ditangkap dan dipenjarakan karena kasus korupsi masih terus ada," ujarnya.
Jokowi menilai, hal tersebut membuktikan bahwa upaya pencegahan korupsi di Indonesia harus dilakukan lebih serius. Ia juga menambahkan, sistem pemerintahan dan pelayanan administrasi harus dibenahi sebagai bagian dari pencegahan.
ADVERTISEMENT
"Termasuk pengetahuan dan kesadaran masyarakat (soal korupsi) harus terus ditingkatkan," tambahnya.
Ia menyebutkan,selain upaya pencegahan, langkah penegakan hukum terhadap kasus korupsi merupakan langkah penting. Ia mencatat, melalui upaya penegakan hukum, selama periode 2016-2017 sudah ada Rp 3,55 triliun uang negara yang diselamatkan.