Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyinggung pencabutan peraturan menteri (Permen) saat menghadiri rapat pemerintah pusat dengan forum komunikasi pemimpin daerah. Jokowi menginginkan menteri mencabut sejumlah peraturan jika ingin mengeluarkan peraturan baru demi alasan efisiensi.
ADVERTISEMENT
"Saya mau buat aturan itu juga, menteri mau buat Permen 1, boleh, tapi hilang 10 (peraturan), bukan 2 (yang hilang). Tapi saya masih hitung-hitung, biar Permen-permen itu hilang, kebanyakan peraturan pusing sendiri," ujar Jokowi kepada para menteri dan pimpinan daerah di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Pernyataan ini sebelumnya sudah disampaikan Jokowi bersama para menteri di Kantor Presiden, Senin (11/11) lalu. Jokowi mengaku ide ini terinspirasi dari cerita Mendag AS Wilbur Ross, soal menterinya yang ingin mengeluarkan satu Permen (peraturan menteri) namun harus cabut dua Permen.
Jokowi mengingatkan aturan menteri harus dibuat sefleksibel mungkin. Dia juga mengingatkan aturan ini dibuat agar tak ada tumpang tindih dalam regulasi.
ADVERTISEMENT
"Semua harus mendengar ini, semua harus mengerti mengenai ini problem-problem yang kita miliki dan harus memahami bersama-sama. Tidak ada saling menyalahkan, tidak ada bisik-bisikan, tidak ada saling menjegal, sudah setop, semua harus bekerja bersama-sama. Mumpung suasana politik kita sangat sangat bagus." tuturnya.
"Ini yang harus terus kita rawat dan jaga semua menjalankan tugas masing-masing tapi saling berkomunikasi. Ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kerukunan nasional," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat di Istana, Jokowi ingin puluhan Permen dicabut jika para menterinya akan mengeluarkan satu peraturan baru. Sehingga, pertumbuhan ekonomi tak harus terbebani dengan berbagai regulasi.
"Di sini juga mestinya bisa kita lakukan itu, menteri kalau mau nerbitin satu Permen, harus cabut 40 Permen. Karena Permen kita di sini terlalu banyak, banyak sekali," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Jadi tolong nanti mulai dikaji lagi, keluar satu Permen, potong beberapa Permen, kalau di AS, 1 memotong 2," tuturnya.