Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Ingatkan Pelajar Tidak Lupa Beribadah dan Olahraga
16 Juni 2017 11:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pagi ini, Presiden Joko Widodo berkesempatan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMA Negeri 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Ada sekitar 3.317 pelajar yang menghadiri pembagian KIP ini.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, Jokowi juga kembali mengingatkan agar para pelajar benar-benar mempersiapkan diri. Sebab menurutnya, persaingan di masa mendatang akan semakin ketat.
Baca juga: Aksi Beatbox Anak Pesantren di Depan Jokowi
"Belajar yang baik, karena persaingan ke depan makin ketat. Oleh sebab itu, anak-anak harus mempersiapkan diri, belajar yang baik," kata Jokowi seperti dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi, Jumat (16/6).
"Tapi jangan lupa juga ibadah dan olah raga agar tubuh kita sehat," lanjut dia.
Pelajar yang hadir dalam pembagian KIP terdiri atas pelajar SD, SMP, SMA, SMK, serta yang mengikuti pendidikan kesetaraan A, B, dan C diberikan bantuan kepada akses layanan dan kebutuhan pendidikan melalui KIP. Melalui kebijakan KIP ini, pemerintah berharap agar seluruh anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah ingin semua anak bisa sekolah dengan kondisi yang baik. Yang putus sekolah bisa melanjutkan lewat Paket (Pendidikan Kesetaraan) A, B, dan C, sementara anak-anak yang lain juga diberikan dana agar dari SD, SMP, hingga SMA atau SMK semua bisa membiayai sekolah dengan Kartu Indonesia Pintar," ucap Jokowi.
Terdapat tiga skema pembiayaan bagi para pelajar melalui KIP itu. Kepada para pelajar tingkat SD, diberikan dana bantuan sebesar Rp 450 ribu per tahun. Untuk pelajar SMP, diberikan Rp 750 ribu. Sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, diberikan dana bantuan sebesar Rp 1 juta.
ADVERTISEMENT
"Dana yang ada di kartu itu hanya diperuntukkan hal-hal yang berkaitan dengan keperluan sekolah," imbuhnya.
Kepala Negara mengingatkan kepada para pelajar yang hadir untuk memanfaatkan dana bantuan yang telah diberikan itu dengan semestinya.
"Untuk beli buku boleh, beli seragam boleh, beli sepatu sekolah boleh. Beli pulsa? Tidak boleh. Janjian ya kita. Kalau nanti ada dana yang di kartu dipakai untuk beli pulsa, nanti dicabut. Semua untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan sekolah," ungkap Jokowi.
Lebih lanjut, perhatian Jokowi kepada masa depan bangsa yang penuh dengan keragaman ini ditunjukkannya. Kepala Negara menyadari bahwa pendidikan kesantunan dan toleransi antarsesama mesti ditanamkan sejak dini.
"Indonesia ini negara besar, kita memiliki 17 ribu pulau. Negara kita memiliki 516 kabupaten dan kota, 34 provinsi, 714 suku, dan 1.100 lebih bahasa lokal yang berbeda-beda. Artinya apa anak-anak? Kita ini beragam, bermacam-macam, tetapi kita tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena kita tahu, kita memiliki Pancasila," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Turut mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.