Jokowi Ingatkan Wartawan Pegang Teguh Kode Etik: Jangan Asal Viral

25 September 2023 15:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo.  Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka acara Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/9). Jokowi mengingatkan seluruh insan pers untuk memegang teguh kode etik jurnalistik dalam bekerja, apalagi di tahun politik.
ADVERTISEMENT
"Kode etik jurnalistik harus kita pegang teguh karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers ketimbang citizen journalism," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin (25/9).
Jokowi juga mengingatkan para pegiat pers untuk mengolah berita dengan baik, bukan hanya asal viral karena ingin bersaing satu sama lain. Ia juga meminta wartawan untuk ikut mengurangi hoaks yang beredar di masyarakat.
"Sekali lagi, jangan terpancing bersaing karena viral atau bersaing karena hoaks. Jangan terpancing karena yang penting viral, heboh, dibaca [banyak orang]. Saya kira hal-hal seperti itu yang harus kita hindari," lanjutnya.
Ilustrasi wartawan. Foto: Shutter Stock
Jokowi mengaku mendapat bisikan jika dunia jurnalistik, khususnya industri media, saat ini sedang tidak baik-baik saja. Tantangan yang harus dihadapi oleh para pegiat media semakin banyak, terutama yang berkaitan dengan kemajuan dunia digital, seperti perkembangan artificial intelligent (AI).
ADVERTISEMENT
"AI sekarang ini, saya kira Bapak-Ibu sudah tahu, naskah skrip bisa [dibuat] pakai AI, bahkan membawakan berita bisa pakai AI. [Sehingga] payung besar regulasi tentang transformasi digital memang harus dibuat dengan lebih holistik payungnya," ungkap Jokowi.
"Industri kreatif harus dipayungim UMKM harus terus dipayungi dari terjangan dunia digital ini. Ini yang sedang dikerjakan pemerintah," tegasnya.
Ia lalu berterima kasih kepada seluruh insan pers yang selama ini memberikan kritik cerdas dan masukan kepada pemerintah. Meski, kata Jokowi, tak semua kritik itu diberikan dengan halus, ada juga yang to the point dan pdas.
"Yang offside, tidak jelas tujuannya, ada juga. Saya ngomong apa adanya. Tapi tidak apa, semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah," tutupnya.
ADVERTISEMENT