Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejumlah rencana pemerintah ke depan turut dibahas Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan para pekerja seni di Istana Bogor, Rabu kemarin (17/7).
ADVERTISEMENT
Selain merencanakan dana abadi yang disisihkan untuk pendidikan pekerja seni, Jokowi juga sempat membahas mendatangkan tenaga pengajar hingga rektor dari luar negeri untuk membantu pendidikan di Indonesia.
Hal itu diakui Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Dia menyebut Jokowi sempat mencontohkan wacana tersebut dalam diskusi bersama para pekerja seni.
Triawan yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menjelaskan wacana dalam diskusi itu digulirkan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Katanya, Jokowi ingin pendidikan di negara ini maju sehingga mampu bersaing secara kompetitif dengan pendidikan negara lainnya.
"Iya bapak presiden mempermisalkan. Yang kesimpulannya bahwa negeri ini akan maju kalau berada dalam suasana yang kompetitif," katanya saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (19/7).
Tak hanya Triawan, caleg DPR terpilih Farhan yang hadir dalam pertemuan itu pun mengakuinya. Dia menjelaskan Jokowi sempat menyinggung usulan itu tapi masih berupa diskusi berupa perumpamaan semata. Dia menegaskan hal itu bukan merupakan keinginan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Masih berupa diskusi yang berawal dari sebuah analogi, jika ingin maju maka ciptakan kompetisi seperti yang dialami oleh bank BUMN. Tentu PTN belum tentu sama dengan bank BUMN. Maka pak Jokowi membuka diskusi, bukan keinginan loh, " kata Farhan kepada wartawan.
Dalam diskusi itu, Farhan menyebut disertai dengan masukan dari Mensesneg Pratikno yang merupakan mantan Rektor UGM. Baginya, diskusi itu tujuannya untuk meningkatkan kualitas beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia.
"Tentu ada juga pendapat pak Mensesneg yang mantan Rektor UGM dan masukan beliau sangat bernilai. Cita-citanya adalah memasukan 5 PTN terbaik Indonesia ke daftar 100 Top University, " ujar Farhan,.
Meski wacana ini masih butuh kajian yang mendalam, Farhan berharap masuknya tenaga pengajar asing bisa membantu akademisi Indonesia berprestasi di level dunia.
ADVERTISEMENT
"Saya kira semua berangkat dari cita-cita meningkatkan kualitas PTN dan lulusannya," jelasnya.
"Saya berharap para akademisi terbangun bersama elemen bangsa lain untuk mengejar prestasi kelas Dunia. Karena saya percaya kelompok paling terpelajar dan paling progresif di negeri ini adalah para akademisi dari perguruan terbaik di Indonesia," pungkasnya.