Jokowi: International Trust yang Dimiliki Indonesia Bukan Sekadar Gimmick

16 Agustus 2023 11:25 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan soal international trust dimiliki Indonesia. Dia menegaskan itu diperoleh lewat berbagai proses.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Jokowi disampaikan saat pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Rabu (16/8). Jokowi menjelaskan ada berbagai momentum yang membuat Indonesia mendapat international trust.
"Internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini yang dibangun bukan sekadar melalui gimmick dan retorika semata, melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap," kata Jokowi.
"Momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM Kemanusiaan dan Kesetaraan, serta Kesuksesan Indonesia," sambung Jokowi.
Jokowi menambahkan, tidak hanya international trust Indonesia juga sudah mendapat predikat middle power di Asia.
"Lembaga think tank Australia Lowy Institute menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam dan Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Terkait masih ada pihak-pihak yang mempertanyakan apa fungsi mendapatkan international trust, Jokowi tidak mempermasalahkan. Namun, tindakan mempertanyakan itu sebagai sesuatu tidak produktif.
"Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi," jelas Jokowi.