Jokowi: Isu Larang Azan Masuk Logika Enggak? Tapi 9 Juta Warga Percaya

27 Februari 2019 15:33 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden Joko Widodo sangat terganggu dengan berbagai fitnah yang menyerangnya di masa kampanye Pilpres 2019. Apalagi isu hoaks itu kini disebarkan lewat door to door.
ADVERTISEMENT
Salah satunya tertangkap dilakukan 3 ibu di Karawang, Jawa Barat, yang berkampanye menemui warga menyebarkan azan akan dilarang jika Jokowi menang Pilpres. Ketiganya lalu mejadi tersangka dan ditahan.
"Misalnya pemerintah akan melarang azan, logikanya masuk atau enggak masuk? Tapi survei kita 9 juta warga kita percaya," ucap Jokowi di Munas NU, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2).
Angka 9 juta sebetulnya lebih sering digunakan Jokowi dalam berbagai pidato untuk menggambarkan masyarakat yang percaya dia adalah PKI.
Jokowi menyebut sudah meminta saran dari cawapres Ma'ruf Amin untuk mencegah dan menghadapi berbagai fintah tersebut. "Pemerintah akan melegalkan perkawinan sejenis, apalagi ini coba?" lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI itu meminta para pendukungnya, termasuk warga Nahdlaltul Ulama (NU)) yang hadir di Munas, untuk melawan setiap fitnah da hoaks kepadanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau hal-hal seperti ini tidak direspons dan kita diam, masyarakat akan termakan sehingga saya juga harus bicara. Harus dijelaskan kepada umat kepada santri ljngkungan kita. Yang berbahaya bagi keutuhan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
"Kalau yang disampaikan ajakan kebaikan, silakan enggak apa-apa. Tetapi yang disampaikan hal-hal yang mengkhawatirkan masyarakat, kita harus berani meresposn ini.," tegasnya.